Lihat ke Halaman Asli

Kampung Berseri Astra sebagai Penerapan Program CSR dalam Upaya Peningkatan Kualitas Perekonomian Desa

Diperbarui: 24 Desember 2021   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KAMPUNG BERSERI ASTRA (KBA) SEBAGAI PENERAPAN PROGRAM CSR PT ASTRA INTERNASIONAL Tbk DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEREKONOMIAN DESA

 

LATAR BELAKANG MASALAH

Kemiskinan merupakan suatu keadaan kekurangan materi yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan identik dengan makna ketidakmampuan untuk memenuhi taraf kehidupan suatu keluarga yang kemudian menjadi permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan tersebut menjadi permasalahan utama dikarenakan munculnya kesenjangan sosial di dalam masyarakat. Warga miskin seakan menjadi masyarakat terbelakang. Hal ini banyak kita temui di desa-desa sekitar kita. Masyarakat desa erat kali kaitannya dengan pola pikir tradisional dan mempertahankan budayanya. Pola pikir tersebut menghambat kemajuan dari masyarakat desa untuk berkembang mengikuti perkembangan jaman dan sulit beradaptasi dengan perkembangan jaman. Atas dasar tersebut stigma masyarakat desa dalam masyarakat masih menjadi suatu istilah yang inferior dibandingkan masyarakat kota. Kemiskinan pada desa-desa tertentu menjadi perhatian utama para pihak untuk membenahi permasalahan tersebut, baik pihak pemerintah maupun swasta, semua berperan untuk misi pengentasan kemiskinan pada masyarakat desa-desa di setiap wilayahnya.

Pengentasan kemiskinan bukan saja tugas dari pemerintah tetapi kewajiban semua pihak termasuk perusahaan. Perusahaan baik BUMN maupun Perusahaan Swasta juga mempunyai kewajiban untuk membantu masyarakat sekitar perusahaan melalui program CSR. Program CSR yang dilakukan oleh perusahaan tentunya tidak terlepas untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Akan tetapi, setiap perusahaan mempunyai model yang khas yang dikembangkan sesuai dengan visi dan misi dari perusahaan tersebut (Mulyana & Zainuddin, 2017).[1] Perusahaan dalam hal ini memiliki kewajiban untuk andil dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam masalah kemiskinan. Hal tersebut juga menjadi suatu komitmen pada sebuah perusahaan untuk meminimalisir dampak negatif dengan memaksimalkan kontribusi positif kepada seluruh stakeholders dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk memperoleh pembangunan berkelanjutan. Desa-desa menjadi objek utama untuk dijadikan projek pembangunan hal ini dikarenakan desa memiliki system perekonomian yang homogen dan wilayah terbelakang sehingga pemberdayaan masyarakat desa menjadi sangat penting untuk menaikkan kualitas masyarakat pada wilayah tersebut untuk membangkitkan perekonomian desa. Inilah saat-saat perusahaan menerapkan prinsip tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung jawab moral perusahaan tentu bisa diarahkan kepada banyak hal seperti kepada pemodal, karyawan, perusahaan lain, pemasok, konsumen, penyalur, media massa, masyarakat sekitar, pemerintah, dan lain-lain.[2]

 

ISO 26000 menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis. ISO 26000 dalam hal ini berperan sebagai panduan (guidline) atau rujukan utama dalam pedoman SR yang berlaku umum, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan masyarakat global termasuk Indonesia. ISO 26000 adalah dokumen panduan internasional mengenai Tanggung Jawab Sosial (CSR). ISO 26000 memberikan garis besar tentang prinsip dan area inti yang harus dikelola oleh organisasi, untuk memastikan organisasi dapat mengidentifikasi dan mengontrol resiko tanggung jawab sosial tertentu dan dampaknya. Apabila hendak menganut pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang menggodok ISO 26000 Guidance Standard on Social responsibility yang secara konsisten mengembangkan tanggung jawab sosial maka masalah SR akan mencakup tujuh (7) isu pokok yaitu:1. Pengembangan Masyarakat;2. Konsumen;3. Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat;4. Lingkungan;5. Ketenagakerjaan;6. Hak asasi manusia;7. Organizational Governance (governance organisasi). CSR dan ISO 26000 sangat terikat sehingga sangat relevan dalam kasus ini di masa pandemic covid-19, terutama dalam isu pengembangan masyarakat, praktek kegiatan institusi yang sehat, dan hak asasi manusia.

 

PROGRAM PT ASTRA INTERNASIONAL SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMBANGKITKAN PEREKONOMIAN DESA

 PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan yang komprehensif bernama Astra International Inc. Pada tahun 1990, dalam rangka penawaran umum perdana saham perusahaan kepada publik, berganti nama menjadi PT Astra International Tbk, dan kemudian saham perusahaan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan simbol saham ASII. Astra mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang terdiversifikasi berdasarkan sinergi di tujuh bidang bisnis, antara lain: 1) otomotif, 2) jasa keuangan, 3) alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, 4) agribisnis, 5) infrastruktur dan logistik, 6) teknologi informasi dan 7) real estate. PTAstra memiliki andil besar dalam membangkitkan suatu wilayah melalui program-program berkelanjutan tiap tahunnya. Adapun target PT Astra dalam program CSRnya adalah meminimalisir kemiskinan. Salah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan pada desa-desa dilakukan oleh PT Astra Tbk Internasional adalah dengan menerapkan program CSR dalam bentuk pemberdayaan masyarakat. Kontribusi sosial Astra yang berkelanjutan dijabarkan dalam Public Contribution Roadmap setiap tahunnya, yang memetakan secara terstruktur dan komprehensif langkah-langkah yang saling terkait dan berkelanjutan dalam menciptakan kontribusi sosial yang semakin memiliki nilai tambah dan bermanfaat. Implementasi kontribusi sosial Astra dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi melalui program-program kontribusi sosial yang berkelanjutan yang berfokus pada 4 pilar utama, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan.[3] Pada tahun 2020-2021 Astra menerapkan program CSR kembali dalam bentuk Kampung Berseri Astra. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat-masyarakat di wilayah tertentu untuk membangun desa atau perkampungannya agar memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik dan wilayah yang asri. Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan program kontribusi sosial berkelanjutan astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program, yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. Melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) ini masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra. (PT. Astra International Tbk, t.thn.).[4]

 

Dalam menjalankan programnya ada tahapan-tahapan tertentu yang dilakukan oleh Astra untuk membangun suatu wilayah. Tahapan yang dilakukan di antaranya adalah dengan kordinasi perusahaan grup Astra, Pembentukan tim KBA, kordinasi dengan pemerintah daerah, social mapping, dan penentuan lokasi KBA. Berikut adalah beberapa program dalam KBA.

 

Kampung Wisata

Kampung Berseri Astra Wisata merupakan Kampung yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian perkampungan, baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adata istiadat dan keseharian.

Kampung Hijau

Kampung Berseri Astra Hijau merupakan suatu perkampungan yang memiliki lingkungan hijau yang asri dan sehat, serta menerapkan program pelestarian fungsi lingkungan baik pada komponen lingkungan (biotik dan abiotic) maupun komponen sosial ekonomi, pendidikan dan budaya serta kesehatan masyarakat.

Kampung Produktif

Kampung Berseri Astra Produktif merupakan salah satu konsep kampung mandiri yang mampu menjadi pusat pembelajaran dan memenuhi kebutuhan sendiri melalui kegiatan produktif dan meningkatkan kualitas hidup di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi

Kampung Cyber

Kampung Berseri Astra Cyber merupakan suatu konsep Kampung modern dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi dan Informasi dalam setiap komponen kehidupan Kampung, mulai dari yang berkaitan dengan administrasi Kampung, interaksi sosial, kehidupan ekonomi, pendidikan dan budaya.

Kampung Budaya

Kampung Berseri Astra Budaya merupakan Kampung yang mempunyai potensi adat, tradisi, kesenian, kerajinan, arsitektur, dan tata ruang yang masih nyata ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat kampung berupaya nyata untuk melestarikan dan mengembangkannya.

  

Pandemi Covid-19 memengaruhi berbagai sektor usaha di Indonesia. Sebagai contohnya, pandemic memberikan dampak negatif pada jumlah tenaga kerja dan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia. Data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 menjelaskan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 138,22 juta orang, sebanyak 9,77 juta orang adalah pengangguran. Jika dibandingkan dengan posisi Agustus 2019 yang mencapai 7,10 juta orang, jumlah pengangguran pada Agustus 2020 meningkat 37,61%. PT Astra peka terhadap hal tersebut, kemudian mengadakan program KBA. Implikasinya adalah semakin berkurangnya pengangguran terbuka. Astra dengan programnya mampu untuk meningkatkan tenaga kerja baru lebih dari 11.000 orang dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang terlibat lebih dari 36%. Program tersebut tidak berjalan sendiri, melainkan berkolaborasi dengan pemerintah, swasta, universitas, dan stakeholders lainnya serta tokoh masyarakat setempat. Astra melalui program kontribusi sosial berkelanjutan, yakni Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA), senantiasa melakukan pengembangan masyarakat di pedesaan untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Hingga saat ini Astra telah membina 116 KBA dan 755 DSA di 34 Provinsi Indonesia. KBA merupakan suatu daerah dengan lingkungan bersih, hijau dan dihuni oleh masyarakat yang sehat, cerdas dan produktif. Hal tersebut mencerminkan empat pilar kontribusi sosial Astra berkelanjutan yakni kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, dan lingkungan yang dapat menjadikan kampung tersebut menjadi wilayah mandiri.

 

ANALISIS PENERAPAN PROGRAM SOSIAL PT ASTRA INTERNASIONAL DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN

 

Pandemic Covid-19 melahirkan kemiskinan baru dan menuntut semua pihak untuk berkontribusi untuk meminimalisir kesenjangan yang ada pada desa. Baik pihak pemerintahan, swasta, dan kalangan masyarakat biasa memiliki andil yang sangat penting untuk membantu meminimalisir masalah sosial tersebut. Dalam konteks saat ini perusahaan atau organisasi berperan sangat besar dalam membangkitkan perekonomian, terutama pada desa-desa atau perkampungan. Berbagai cara telah dilakukan oleh perusahaan dan organisasi dengan bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya untuk peduli terhadap lingkungan sosial. Salah satu perusahaan yang berkontribusi dalam misi kemanusiaan tersebut adalah PT Astra Internasional. PT Astra Internasional merupakan suatu perusahaan perdagangan umum dan mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, pertambangan, Konstruksi & Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti. Apabila kita melihat secara seksama, bidang pekerjaan PT Astra Internasional sangat jauh dengan organisasi dan perusahaan lainnya yang berkutat pada misi kemanusiaan. Tetapi dalam masalah sosial kemiskinan, perusahaan PT Astra Internasional justru memberikan kontribusi yang sangat besar bagi masyarakat yang membutuhkan dan wilayah yang keterbelakangan. Hal ini tentunya tidak lepas dari tanggung jawab sosial perusahaan atau organisasi dengan menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang sangat berguna untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan antara desa dan kota.

 

Program sosial yang dilakukan atau diselenggarakan oleh PT Astra Internasional tidak terlepas dari peran pemerintah dan masyarakat. Perusahaan ini dalam menjalankan programnya tentu bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf), Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia serta Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia. Hal ini ditujukan agar program yang dicanangkan dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Penerapan tanggung jawab sosial dari PT Astra Internasional sejalan dengan ruang lingkup ISO 26000 dimana di dalamnya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan dalam organisasi antara pelanggan dan stakeholders lainnya dan memperluas kesadaran tanggung jawab sosial.

 

Program-program yang dilakukan oleh PT Astra Internasional dapat dianalisa menggunakan konsep Corporate Social Responsibility atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP). Secara umum terdapat dua hal yang mendorong dilaksanakannya kegiatan kemanusiaan tersebut adalah berasal dari dorongan yang berasal dari dalam (internal drivers) dan dorongan yang berasal dari luar (external drivers). Dorongan yang bersifat internal drivers muncul karena adanya kesadaran diri dari perusahaan PT Astra Internasional. Berjalannya perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajernya, maka kesadaran diri perusahaan tersebut berarti kesadaran dari manajer perusahaan tersebut. Kemudian terdapat dorongan yang bersifat external drivers. Dorongan dari luar ini biasanya terjadi karena adanya rasa solidaritas sosial dan adanya keinginan untuk mematuhi ketentuan pemerintah baik melalui peraturan tertulis maupun pembinaan-pembinaan dan juga tuntutan stakeholders yang lain.[5] Dalam konteks pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan warga desa, dorongan dari luar sangat mempengaruhi PT Astra untuk melakukan program CSR. Hal ini dikarenakan sebagai bentuk solidaritas dan tuntutan stakeholders lainnya yang peduli akan semakin bertambahnya kasus kemiskinan, terutama sejak masa pandemi Covid-19. Perusahaan dalam hal ini melihat dan menuntut diperlakukannya etika bisnis. PT Astra Internasional menerapkan hal tersebut dengan tidak mementingkan kepentingan perusahannya pribadi, PT Astra Internasional memperhatikan stakeholders dalam menjalankan bisnisnya, ia juga mengimplementasikan TJSP/CSR yang dilandasi dengan perspektif sosial yakni menjunjung tinggi norma-norma sosial dan nilai-nilai moral yang disepakati bersama dalam penanggulangan keterbelakangan warga desa dan kemiskinan. Program-program bantuan seperti pembinaan, pelatihan, dan lain sebagainya merupakan contoh diterapkannya TJSP/CSR dalam PT Astra Internasional terhadap masyarakat yang membutuhkan.Selain itu juga dengan diberikannya bantuan modal pada suatu usaha meningkatkan kreativitas dari produk masyarakat sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi bahkan bisa menembus ekspor ke luan negeri. Program KBA memberikan implikasi yang positif bagi masyarakat dan desa yang terpilih sehingga dapat memajukan desa tersebut dalam berbagai aspek, salah satunya adalah ekonomi yang mandiri.

 

SOLUSI

 

Solusi yang mungkin menjadi tambahan untuk pengentasan kemiskinan adalah dengan memperbanyak lapangan pekerjaan dari PT Astra itu sendiri untuk menampung para pengangguran untuk menjadi pekerja lepas. Selain itu juga memberikan bantuan tunai pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. Dalam bidang pendidikan, PT Astra dapat bekerjasama dengan Kemendikbud untuk memperbaiki kualitas sekolah di wilayah terbelakang tersebut dan memberikan pelayanan yang ramah untuk setiap orang.

 

PENUTUP

 

Pengentasan kemiskinan yang menjadi masalah sosial dalam masyarakat ditanggapi dengan baik oleh sebagian besar perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya kepedulian dan komitmen yang besar dari perusahaan untuk berkontribusi terhadap masyarakat dengan menerapkan program TJSP/CSR. Program Kampung Berseri Astra oleh PT Astra Internasional berkontribusi banyak hal dalam membangun kampung atau desa yang asri dan diisi dengan perekonomian yang kompleks sehingga meningkatkan perekonomian pada wilayah penerima program tersebut. Tentunya program ini didasarkan pada rasa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Organisasi yang peduli akan nilai-nilai kemanusiaan. Tak hanya masyarakat penerima yang menerima manfaat dari program CSR PT Astra Internasional itu sendiri, melainkan juga perusahaan PT Astra Internasional untuk menjaga kemitraannya dengan pemerintahan, masyarakat, dan lembaga masyarakat agar eksistensi dari perusahaan tersebut tetap terjaga. Dari penjelasan tersebut, maka kita melihat bahwa dalam dalam perusahaan bisnis yang menerapkan ISO 26000 dan program CSR sangat memperhatikan stakeholders dalam menjalankan bisnisnya dan tidak mementingkan kepentingan perusahaan pribadi, selain itu juga ia mengimplementasikan TJSP/CSR dengan dilandari norma-norma sosial dan nilai-nilai moral yang berada di masyarakat.

 



DAFTAR PUSTAKA


Ardiyanto, M dan Almisar Hamid. 2021. Implementasi CSR PT Astra Internasional Tbk dalam Melakukan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kampung Bersih Astra ((Desa Lengkong Kulon, Kec. Pagedangan, Kab. Tangerang, Provinsi Banten). Jurnal KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol. 2 No. 1 hal. 57

 

Nurlatifa, E DKK. 2020. Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Astra Internasional Melalui Program Lingkungan Kampung Berseri.

 

Latifah, SW. 2021. Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan ISO 26000 dan Nilai Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomika-Bisnis Vol.3 No. 1 hal 65-74

 

Suparnyo, 2010, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility), Jurnal MMH, Vol. 39 No.3 hal. 213-220.

 

Wahidah, Idah, DKK. 2020. Pandemik Covid-19: Analisis Perencanaan Pemerintah. Jurnal Manajemen dan Organisasi (JMO), Vol. 11 No. 3 hal 179-188

 


 


 

Website:

 

Astra. 2021. https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/kampung-berseri-astra-2021# (diakses 24 Desember 2021)

 

Astra. 2021. https://www.astra.co.id/Media-Room/Press-Release/Semarak-Kampung-Berseri-Astra-Umumkan-Kampung-dan-Desa-Super-Prioritas (diakses 24 Desember 2021)

 

Astra. 2021. https://www.astra.co.id/Media-Room/Press-Release/Festival-Kampung-Berseri-Astra-Desa-Sejahtera-Astra-Desa-Berinovasi-Siap-Majukan-Indonesia  (diakses 24 Desember 2021)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline