Oleh: Arief Purnama, S.Pd
Ini kali kedua peringatan Hari Kartini diselenggarakan tanpa fashion show atau lomba kebaya Kartini. Setidaknya ini yang terjadi di SMPN 17 kota Bekasi. Biasanya di sekolah favorit ini tiap tahun menyelenggarakan peringatan Hari Kartini dengan berbagai kegiatan. Ada kegiatan Lomba Kebaya Kartini, Lomba Menulis Puisi Kartini, fashion show, Berfoto di booth yang bergambar RA Kartini dan masih banyak kegiatan lain. Semua kegiatan membawa kegembiraan dan semangat juang Kartini.
Namun dimasa Pandemi ini, dimana pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka terbatas, kegiatan peringatan seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak dapat dilaksanakan. Karena khawatir terjadi kerumunan dan melanggar protokoler kesehatan.
Bukan SMPN 17 Kota Bekasi namanya kalau gurunya tidak kreatif. Ada yang beda dari seperti biasanya. Setiap Rabu biasanya para guru menggunakan seragam merah kuning. Namun hari ini tepat 21 April, ada yang berbeda. Guru perempuan mengenakan kebaya ala kartini dan ada juga yang mengenakan kebaya daerah. Guru laki-laki menggunakan batik khas jawa. Tidak lupa staf tata usaha ikut ambil bagian. Merekapun mengenakan kebaya berwarna warni. Sangat mempesona.
Ternyata usut punya usut, mereka sedang memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari Rabu. Sejak pagi hari kesibukan sudah mulai nampak. Semua yang hadir bergegas mempersiapakn penampilannya. Mereka tampak cantik dan anggun. Kebaya yang mereka kenakan beraneka ragam. Pemilihan jilbabpun sangat serasi dengan kebaya dan kain. Bahkan sepatu slop pun sangat menawan.
Peringatan Hari Kartini tahun ini di SMPN 17 Kota Bekasi diisi dengan kegiatan Upacara. Dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, Upacara diselenggarakan dengan khidmat. Hadir Ibu Tri Wahyu Retnaningsih, M.Pd Kepala SMPN 17 Kota Bekasi sebagai Pembina Upacara. Beliau mengenakan kebaya berwarna ungu muda, sangat serasi dengan songket yang dikenakan. Warna jilbab dan masker wajahnyapun tampil senada. Sedap dipandang mata.
Dalam amanatnya, beliau menyampaikan kepada seluruh peserta upacara untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pendidik dan kependidikan. Mencontoh semangat juang Raden Ajeng Kartini. Terlebih dimasa pandemi seperti sekarang ini, dimana guru dituntut menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Tentu hal tersebut tidak mudah. Diperlukan Semangat juang yang tinggi. Walaupun dalam situasi pandemi, pelayanan pendidikan harus tetap terlaksana. Hak peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran terpenuhi.
Walaupun upacara dilaksanakan dalam suasana puasa, namun seluruh peserta upacara tetap semangat dan antusias mengikuti upacara dan mendengarkan amanat pembina upacara. Diakhir amanatnya kepala sekolah mengajat seluruh keluarga besar SMPN 17 Kota Bekasi untuk meningkatkan kompetensi diri terlebih memasuki era digital.
Selesai upacara seluruh guru langsung berfoto ria. Sekarang ini di area lingkungan dalam SMPN 17 Kota Bekasi tidak sulit mencari spot-spot yang indah dan instagrameble untuk dijadikan latarbelakang foto. Ada spot taman dengan tumbuhan yang asri.
Sejak dibawah kepemimpinan Ibu Tri Wahyu Retnangsih, M.Pd SMPN 17 Kota Bekasi dibangun secara signifikan. Beliau berkomitmen untuk membangun sekolah menjadi lebih baik. Hasilnya bangunan sekolah menjadi bagus, indah dan ramah anak sehingga tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan aman.
Maju terus SMPN 17 Kota Bekasi. Maju terus Pendidikan Indonesia.