Lihat ke Halaman Asli

Arief Rachman

Suka jalan-jalan, makan-makan dan menonton film

Cerita Bawang Brebes

Diperbarui: 23 Februari 2017   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bawang Brebes

Bawang Merah adalah satu bumbu dapur utama yang harus ada di setiap dapur orang Indonesia. 

Hampir setiap masakan Indonesia menggunakan Bawang merah.  Dari masakan Aceh, Bali , Menado sampai Ambon semua memakai bumbu Bawang. Dari Ayam Tangkap, Ayam Betutu , Ikan Dabu-Dabu, semuanya menggunakan Bawang merah. Kayaknya ada yang kurang kalau masak nggak pakai Bawang. Atau makan Bakso gak pakai Bawang Goreng. Kurang lengkap kan ?

Selain digunakan sebagai bumbu, Bawang merah juga dipakai sebagai obat tradisional , karena kandungan Minyak Atsiri dalam air umbi Bawang merah ampuh untuk menurunkan panas, meningkatkan enzim pencernaan dll.

Beruntung dalam #Aiptrip kemarin saya berkesempatan melihat proses penanaman Bawang merah di Sentra Bawang Merah Indonesia, Brebes.

Kalau lewat wilayah Brebes, baik menggunakan Mobil atau Kereta Api, hamparan hijau Kebun Bawang adalah pemandangan utama yang menarik. Ternyata kalau melihat lebih dekat lebih menarik lagi. Ternyata perjalanan Bawang dari petani ke meja makan Kita begitu panjang. Mengunjungi Brebes, mengeksplor daerahnya , membuat saya bisa merasakan betapa Bawang Merah sangatlah penting buat orang Brebes.  Bawang adalah kehidupan. Bawang menjadi kebanggaan warganya.

Monumen Bawang Brebes depan Masjid Agung. Foto dari petouring.net

Dari simbol-simbol, tugu, Monumen sampai jadi slogan pilkada. Ada salah satu capil yang mengusung slogan “Coblos Bawangnya” di gambar beliau. Tentu tidak bisa saya tampilkan disini fotonya. Nanti disangka pendukung lagi. Hehehe.

Kami berkunjung ke Desa Slatri untuk melihat proses penanaman Bawang Merah. Kami berjalan melewati rumah-rumah penduduk,  menyusuri pematang Sawah untuk sampai ke lahan yang akan ditanami Bawang. 

Bena, Arief, Ghana, Dzikri Menyusuri sawah menuju lahan Bawang. Photo by Fajar

Sebenarnya sekarang masyarakat sedang menunggu padi matang, tapi sebagian lagi memutuskan untuk menanam Bawang. 

Menanam Bawang ada musimnya. Tapi ada juga petani Bawang yang Ngelereng alias mengambil resiko menanam Bawang di kala petani lain menanam padi. Karena hasil menanam bawang lebih besar dibandingkan menanam padi.

Benih Bawang siap tanam

Menanam Bawang ada aturannya. Dibuat jalur2nya. Supaya rapi dan pertumbuhan nya maksimal.

Ibu Petani Bawang sedang beraksi


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline