Lihat ke Halaman Asli

14 Februari: Catatan untuk Diri Sendiri (II)

Diperbarui: 14 Februari 2023   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

RASANYA waktu begitu cepat, dan jarak semakin lambat. Tahun ini usia sudah memasuki satu per empat abad di tahun kedua. Usia ini menandai hidup tak lagi soal "kesenangan" namun juga mampu menerima "sesuatunya" dengan lapang. Hidup yang mampu menjaga marwah diri, tanpa keluh kesah dan iri dengki. Hidup yang mampu "memapah" tubuh dengan sungguh dan tanpa ragu.

Kehidupan jika diukur umur, tak lain hanya penambahan matematis dan perkembangan anatomis belaka. Memaknai kehidupan sama halnya dengan menghayati usia setiap detiknya. Jika kehidupan diliputi dengan kebaikan, keindahan, kebenaran, kedamaian, dan kemerdekaan diri. Maka usia menjelma simfoni doa yang melagukan harmoni jiwa.

Kelahiran, kehidupan, umur, dan usia adalah rahasia yang fana. Ia bisa menjelma diri yang angkuh, namun rapuh. Ia bisa mengejawantah resah, sekaligus menuntun arah. Oleh sebab itulah, kesejatian makna kelahiran adalah mampu meneladani perilaku masa lalu, menghayati sikap hidup hari ini, dan mewariskan akhlak di masa mendatang.

Selamat mengulang kelahiran,
Dua puluh tujuh tahun Arief Nur Rohman

Semoga Allah meridhoi segala hal yang baik, mengaruniakan segala hal yang indah, merahmati segala hal yang membuatmu bahagia.
Semoga limpahan rahmah, karunia, dan ridha-Nya meliputimu dengan kebahagiaan, keindahan, kebaikan, cinta dan sukacita.
Aamiin...

14 Februari 2023.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline