Lihat ke Halaman Asli

Arief Nurharyadi

Suka membaca dan berandai-andai

Roller Coaster Mainan dan Kehidupan

Diperbarui: 9 April 2024   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.pngwing.com/en/free-png-zgfvk

Roller Coaster Mainan dan Kehidupan.

Ketika kita ke taman bermain seperti dunia fantasi (Dufan), Jungle Land, Disneyland dan lain sebagainya maka mungkin kita pernah menaiki wahana "roller coaster", banyak orang mengantri hanya untuk mengalami "stress" yang ditandai dengan teriakan-teriakan histeri dan "menikmati"nya ketika roller coaster naik-turun padahal jika kita bandingkan dengan "stress" dikehidupan belum tentu kita dapat menikmatinya. 

Jika kita kaji maka ada 3 alasan mengapa orang masih saja rela membayar dan mengantri untuk naik 'roller coaster' tersebut.

1. Ketika naik 'roller coaster' mainan kita sudah siap mengantisipasi, sehebat apapun naik dan turun roller coaster kita tahu bhw ujung perjalanan tdk lama, berbeda dengan 'roller coaster' kehidupan sering datang tanpa kita siap mengantisipasi dan tidak tahu kapan ujung perjalanannya.

2. Dalam 'roller coaster' mainan kita "percaya" bhw pengelola telah memasang alat dan sistem keamanan yang diandalkan meskipun ada juga yang gagal tetapi kita mempersepsikan 'roller coaster' mainan adalAmaaman untuk dinaiki.

Dalam 'roller coaster' kehidupan kita sering ragu dan tidak tahu akan adanya alat dan sistem pengamannya.

3. Ada perbedaan sikap, ketika naik 'roller coaster' mainan maka mindset kita memformat bhw kita sedang bersenang-senang. Naik-turunnya 'roller coaster' yang membuat kita menjerit histeri itu bagian dari kesenangan. Sedangkan pada 'roller coaster' kehidupan lebih sering di persepsikan sebagai 'musibah ketika turun/dibawah dan kenikmatan ketika naik/diatas.

Dapatkah kita "menikmati" roller coaster kehidupan seperti menikmati roller coaster mainan ?

PERTAMA, kita mempersiapkan diri untuk melalui Up & Down nya kehidupan. Kita tahu bahwa itu semuanya bersifat sementara, kita siapkan saja untuk akhir yang menyenangkan dengan ketaatan, amal sholeh dan doa yang sangat populer untuk akhir yang husnul khatimah.

KEDUA, kita harus YAKINI bahwa Yang Maha Mengelola 'roller coaster' kehidupan ini adalah juga Yang Maha Tahu, MahaPerkasa, Maha Adil, ditangan-Nya segala kebaikan. Karenanya kita pasrahkan Up&Down kehidupan kita ke tangan-Nya untuk diberi akhir yang baik menurut Dia Yang Maha Tahu, bukan yang terbaik menurut kita atau orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline