Ditengah terik matahari yang panas di akhir bulan September yang merupakan puncak musim kemarau, puluhan pompa air berjejer bagaikan barisan pasukan yang terus menerus beroperasi 24 jam menyedot air embung bekas galian tambang di pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Tuban. Meskipun sudah berbulan-bulan disedot oleh puluhan pompa air, jutaan meter kubik air masih tersedia di embung bekas tambang sehingga menjadi solusi bagi masyarakat sekitar pabrik semen di Tuban agar lahan pertanian dapat berproduksi penuh selama 1 tahun dengan panen sebanyak 3 kali.
Sejak beroperasi tahun 1994 area bekas tambang tanah liat yang sudah tidak beroperasi dan direklamasi sebagai embung air telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pengairan sawah dan keramba ikan. Area bekas tambang tanah liat saat ini sekitar 122,7 hektar yang terdiri tersebar di beberapa tempat mampu menampung air hujan sebanyak 4,6 juta m3 air yang mampu mengairi sawah seluas 133,5 ha sepanjang tahun.
Dampak positif dari keberadaan embung air bekas galian tanah liat adalah meningkatkan produktivitas pertanian di sekitar pabrik yang mampu meningkatkan taraf penghasilan penduduk sekitar. Terlebih bantuan CSR PT Semen Indonesia berupa pembinaan/pendampingan untuk para petani turut meningkatkan produktivitas lahan pertanian
Tabel dibawah ini menggambarkan tingkat produktivitas per ha dengan adanya embung air bekas galian tambang
Jenis Tanaman 1994 2014
Padi 5,4 ton/ha 6,9 ton/ha
Jagung 2,6 ton/ha (panen 1 X setahun) 6,0 ton/ha(panen 3 X setahun)
Kacang Tanah 1,3 ton/ha 1,6 ton/ha
Kedelai Belum pernah ditanahm 2 ton/ha
Dalam konteks bisa panen 3X setahun maka produktivitas sudah naik 300%, apalagi hasil panen naik 2,3 X lipat maka secara keseluruhan hasil pertanian bisa meningkat 690%.
Mbah Sarimin (80 th) Terus Bekerja, Berkah Limpahan Air Di Bekas Galian Tambang