Lihat ke Halaman Asli

Wali Kota Depok Kunjungi Pabrik Nasi Jagung di Jombang

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13969241541932725441

Di tengah kegalauan pemerintah terhadap stok beras yang tidak memenuhi kebutuhan warganya, dibutuhkan kreator pangan yang bisa menjadikan pangan olahan ini sebagai makanan pokok yang menjadi makanan sehat dan sama nilainya seperti beras padi.

[caption id="attachment_319128" align="aligncenter" width="475" caption="Wali Kota Depok di depan gudang bahan baku nasi jagung ampok Tembelang Jombang -foto by Arief"][/caption]

UD. Dua Putra di Dusun Dukuh Plopo Kecamatan Peterongan Jombang ini tak menyangka. Usaha kecil-menengah yang terletak di perkampungan warga ini dikunjungi oleh rombongan dari Pemerintah Kota Depok yang diantar langsung oleh istri Bupati Jombang.

Wali Kota H. Nur Mahmudi Isma’il dalam sambutannya mengapresiasi pabrikasi nasi jagung ampok di desa ini karena telah meningkatkan penghasilan warga desa dan sebagai usaha untuk menyehatkan masyarakat. “Usaha ini diharapkan bisa mendukung gerakan diversifikasi pangan Pemkab Jombang dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan mewujudkan masyarakat yang sehat,” ungkap Nur Mahmudi.

Pemerintah Kabupaten Jombang begitu serius untuk meng-copy paste gerakan One Day No Rice di Jombang. Bahkan di kalangan Pemkab Jombang sendiri, sesuai dengan bahasa dan budaya setempat, menamai gerakan ODNR dengan tambahan “Sedino Orang Mangan Sego Ora Opo-opo” yang artinya Sehari tanpa Nasi Tidak Apa-apa. Sebuah tekad serius yang awalnya didukung oleh aparatur pemerintahnya.

Menurut Bupati Jombang, Drs. H. Nyono Suharli, gerakan ODNR di Jombang ini akan dilaksanakan setiap hari Jum’at sekaligus pengajian yang dilakukan di Pendopo Pemkab Jombang.

Untuk mensosialisasikan gerakan ODNR di Jombang itulah, diperlukan pabrikan makanan pokok non-beras dan non-terigu untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Salah satunya yakni di UD. Dua Putra ini. Dengan karyawan kurang lebih 20 orang ini, UD Dua Putra sanggup memproduksi 1 ton nasi ampok per hari. Kalau masyarakat Jombang mulai sadar akan pentingnya menyubstitusi nasi padi dengan nasi jagung ampok, tentu akan meningkatkan permintaan dari masyarakat.

[caption id="attachment_319131" align="aligncenter" width="479" caption="Wali Kota Depok tampak sedang memasukkan jagung yang sudah digiling ke dalam mesin pengering -by Arief"]

1396924495556425573

[/caption]

Kreator pangan dari Jombang ini merupakan bagian dari sebuah gerakan menata pangan agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tidak perlu impor beras bahkan bisa menghemat pengeluaran pemerintah sendiri. Sebuah terobosan baru dari kota kecil di Jawa Timur ini diharapkan bisa menjadi inspirasi buat Anda semua di Indonesia. Indonesia tidak harus mengimpor beras. Masih banyak tanaman pangan lain yang bisa menggantikan beras.

[caption id="attachment_319133" align="aligncenter" width="522" caption="Proses pengepakan nasi jagung ampok instant -by arief"]

13969245421613508380

[/caption]

Warga Kabupaten Jombang telah ditulari dan disemangati kembali oleh mindsetpositif sebagai penerus dan cikal-bakal pengusung gerakan ketahanan dan diversifikasi pangan. Semangat Kota Depok dalam terus menyebarluaskan pemahaman tentang pola makan sehat ini akan terus berputar ke seluruh penjuru Indonesia, di mana saja dan kapan saja. Sebuah upaya yang harus didukung semua pihak tanpa berpikir siapa yang membawa, dari siapa. Yang perlu dicamkan ialah, gerakan ini untuk bangsa Indonesia semata agar selalu tetap sehat dengan pola makan yang sehat dan agar petani Indonesia menjadi sejahtera. (arief muhajir)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline