Lihat ke Halaman Asli

Ariefmdnews.com

Mahasiswa Prenuer

Siapa Pemenangnya

Diperbarui: 10 November 2023   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh:Mila Nurpiani & Sevi Rahayu, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan 

 

Siapa pemenangnya?

Dua orang gadis sedang duduk di balkon kosan, sebut saja namanya Alexa dan Amara. Mereka sudah lama tinggal di kos sejak tahun pertama menjadi mahasiswa baru. Selama ini, gaya hidup mereka terbilang mewah padahal latar belakang ekonomi mereka jauh dari kata berkecukupan dan hanya mengandalkan uang KIP kuliah yang disubsidi oleh pemerintah. Tidak jarang mereka sering bersaing dan memperebutkan lelaki kaya dengan tujuan agar gaya hidup mewah mereka ada yang membiayai. 

Sore ini mereka sedang berbincang tentang kasus pembunuhan yang sedang marak di lingkungan kos mereka. Rata-rata korban pembunuhan merupakan mahasiswa dan motif pembunuhannya pun beragam. Suasana obrolan mereka semakin menarik akan tetapi tiba-tiba mereka memperebutkan Leon, teman kampusnya yang terkenal kaya dengan gaya hidupnya yang mewah. Ibu kos yang sudah bosan mendengar celotehan mereka saat bertengkar memperebutkan lelaki sudah tidak aneh mendengarnya. 

"Kalau begitu kita bunuh saja Leon, agar tidak ada salah satu dari kita yang memilikinya!" Ujar Alexa. 

Kalimat Alexa tersebut membuat keadaan seketika menjadi hening dan akhirnya mereka kembali ke kamar kosnya masing-masing. 

Alexa dan Amara menjalankan aktivitas seperti biasanya termasuk berangkat ke kampus. Namun, sudah beberapa hari Leon tidak terlihat di kampus.

"Mara..." suara bak bariton menghantam pendengarannya ketika Amara tengah sibuk bermain ponsel di koridor kelasnya.

"Gi? Are you oke?" Amara menatap Gio dengan dahinya yang berkerut, nampak Gio sedang menumpukan kedua telapak tangannya pada lutut yang terlihat bergetar.

Tiga detik kemudian, Gio menegakkan badannya, menatap Amara dengan tatapan entah seperti apa. Gio mengambil napas dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Amara yang ditatap Gio sedari tadi masih menunggu sang lelaki itu untuk berbicara. Ketika Gio merasa siap, ia lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Amara.

"Leon, meninggal." Ucap Gio berbisik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline