Lihat ke Halaman Asli

Tulisan Tidak Penting Tentang: HANDUK

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Handuk. Sedemikian dekat dengan keseharian kita. Karena setiap hari kita mandi. Setiap hari juga kita butuh handuk. Hm, ada tidak ya yang mandinya tidak tiap hari? Mungkin seminggu sekali, atau bahkan setahun sekali tiap tanggal satu suro. Untuk yang terakhir ini, handuk memang tidak begitu dekat dalam keseharian.


Secara umum, fungsi handuk untuk mengelap tubuh sehabis kita mandi. Tapi adakalanya handuk punya sensasi tersendiri jika dipakai tidak pada tempatnya. Misalnya, handuk dipakai di tempat tidur, handuk dipakai menutup rambut sehabis mandi, atau handuk digunakan sebagai penutup sementara setelah mandi dan berjalan sekilas menuju kamar tidur.

Fungsi handuk yang tidak semestinya, namun menarik.


Siapa penemu handuk. Entahlah. Tapi dulu kala, tiap kali mandi di telaga, tidak selalu memakai handuk. Kadang sarung juga dipakai untuk menghanduki tubuh setelah berendam di dalam air. Di situ kata handuk berubah menjadi kata kerja. Menghanduki.


Kata-kata rayuan dari seorang lelaki yang sedang kasmaran, pun terkadang memakai kata handuk.

"Dik, aku rela jadi handukmu."

Nggak romantis ya . .


Memang, semua orang membutuhkan handuk. Dari semua kalangan, semua profesi, seluruh dunia.

Apakah Pak Presiden kalau mandi tidak pakai handuk?

Apakah Pak Tani tidak membutuhkan handuk?

Bisa jadi ada juga yang tidak pakai handuk, karena tidak mampu beli. Tapi itu bukan ukuran umum. Di sini bicara yang umum-umum saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline