Lihat ke Halaman Asli

Mengejar Sunrise di Gunung Slamet, Jawa Tengah

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13808167201532720836

Mas Mbak Yu,

Alhamdulillah, kemarin, Tepatnya 01-02 Oktober 2013, Saya baru saja melewati perjalanan cukup berat. Ya pasalnya medan yang saya tempuh benar-benar menguji ketahanan fisik. Bagaimana tidak, Jalur pendakian yang disuguhkan Gunung tertinggi di Jawa Tengah, yakni Gunung Slamet, Dengan ketinggian 3.428 mdpl, Gunung ini benar-benar meguras tenaga pendaki dengan medan yang terus-terusan menanjak tanpa ada landai sedikitpun. Jelas Gunung ini bukan rekomendasi untuk Pendaki Pemula. Dengan Track yang panjang dan dibagi menjadi 9 Pos, Kita harus benar-benar siap fisik demi mencapai titik tertinggi di gunung ini. Selain itu perbekalan pun tak bisa disepelekan. Terutama masalah Air. Desa Bambangan, yakni desa yang menjadi Awal dipendakian saya, merupakan desa yang mengalami kekurangan air. Apalagi disepanjang jalur pendakian Bambangan, tidak terdapat mata air. Apalagi dimusim kemarau seperti sekarang ini.Jadi saran terbaik, bawa cukup banyak air. Demi keamanan diri kita. Karena selain itu medan yang ditempuh merupakan tanah pasir yang jelas menimbulkan debu.

Saya ber-lima dengan kawan seperjuangan saya, berangkat dari Pos bambangan pukul 11.20 a.m dan berhasil mencapai pos 5 pada pukul 05.30 p.m. Kami beristirahat sejenak, untuk makan malam hingga pukul 07.40 p.m melanjutkan kembali ke pos selanjutnya. Hingga Pos 7 akhirnya, menjadi tempat peristirahatan kami. Mendirikan tenda, dan Tidur melepas lelah.

Paginya, 04.30 a.m kami telah siap mendaki kembali, Berbekal tekad bulat mendapatkan sunrise rasa dingin pun tak terpikir lagi. Meski saya pikir, saat itu benar-benar super dingain. Kaki saya serasa kesemutan, hidung mencair, tangan kaku, dan masih banyak hal lain yang memang akan terasa pada suhu dingin. Semua ini tak mengurungkan niat kami. Dan perjalanan pun tetap kami terjang.

Jangan dibayangkan. Dengan track pasir berbatu benar – benar amat menguras tenaga dan pikiran. Bagaimana harus melewati medan ini dengan sangat hati-hati. Karna sedikit saja terpeleset, Jurang curam yang menanti. Belum lagi kondisi perut yang mual, kepala yang pusing, dan nafas yang terasa gatal (bersin). Pada detik ini, saya benar-benar merasa kapok. Dalam hati berpikir kapok dan gak akan mendaki lagi. Yakin deh, gak akan mendaki lagi. Kapok! Kapok! Kapok… Sambil tetap melangkah, hingga tak terasa dibelakang mulai nampak. Sang Surya yang mengintip malu, sang surya yang menatap rindu, Sang Surya yang menyambut pagiku dengan hangat. Luar Biasa. Pemandangan yang tak akan pernah terlupakan. Membuat sedikit lupa, akan apa yang telah ku ucap tadi. Bahwa saya kapok naik gunung lagi..

Meski awalnya merasa berat, akhirnya, dengan susah payah kami pun sampai di Puncak. Saat inilah, rasanya

1380816804869690084

amat bahagia. Benra-benar bahagia.

Beberapa catatan yang mungkin penting yang kemarin saya agak terlupakan jika sesekali akan muncak lagi, ya

kni :

1.Jangan lupa bawa jaket tebal, Sarung tangan dan Kaos kaki yang tebal. Karena Sumpah, Dinginnya sampai tulang.

2.Ba

wa Obat penghilang Nyeri, Masuk Angin, dan obat lainnya yang kira-kira berguna bagi anda. (Sesuain kondisi badan)

3.Bawa Coklat atau Gula Jawa, Buat selama diperjalanan. Menambah stamina. Dan enak buat emut-emutan.

4.Stok baterai dan hap atau kamera yang memadai. Semakin tinggi spek kamera, smakin bagus kan ntar kenang-k

enangannya. Juju raja bro, kenang-kenangan kita ya Foto.

5.Bawa Spidol dan Kertas. Modal narsis dipuncak ya ini. Nulis nama cewek atau cowok yang dicintai, jadi kebanggaan tersendiri.

6.Usahakan jangan bawa cewek. (Ribetttttttttt)

Sedikit catatan dari saya yang mungkin agak berguna. Jangan lupa, yang penting berdoa.

Setelah puas kami kembali turun ke pos 7 untuk sarapan dan kembali turun ke basecamp. Pukul 02.30 p.m saya dan rombongan kami, telah menapakkan kembali kaki ini di basecamp dengan sesuai nama gunung yang baru kami daki ini. Selamat. Alhamdulillah…

13808166042059637562

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline