Lihat ke Halaman Asli

Renungan buat kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Daneshmand HLC Indonesia

http://ariefhidayathlc.wordpress.com/2014/04/21/renungan-buat-kita/

Memudahkan yang mudah atau mempersulit yang sulit itu merupakan suatu woww , mengapa tidak suatu inferensi bisa memenuhi semua jawaban itu . Memang sulit untuk bisa memanifestasi semua itu , perlunya manipulasi hal yang mungkin dianggap sekalipun fatamorgana . Suatu estetika pendidikan yang baik yaitu bisa mengkobinasikan dengan kehidupan kita dan mengekstrapolasikan untuk mendukungnya . Semua perlu di apresiasikan dengan baik dan benar , bukan tergantung bagaimana caranya ,  tetapi bagaimana menghadapinya .

Hope is a waking dream dan semestinya tercapai . Mungkin anda akan di tertawakan dengan hal konyol seperti itu dan dianggap destruktif , pentingnya suatu ambivert yang menyeimbangkan antara introvet dan ekstrovet kita untuk menyikapinya . Laughing is healthy , especially if you laugh about yourself  dan Need for affiliation untuk menuntut experience yang berkualitas .

Perlunya conditioning yang baik untuk menghadapi suatu tendensi yang mungkin akan membawa kita kearah selanjutnya , tidak boleh terlalu apatis terhadap suatu hal yang baru . Jika kita menemui hal yang baru sebaiknya jangan menolak mentah-mentah , kalo kita tidak tau apa-apa lebih baik to be silent is siggest art in conversation soo jangan berperilaku sarkastis. Deficiency  bukan seolah - olah keburukan yang kita miliki , tapi tinggal bagaimana kita menyikapinya . Tidak ada kata terlambat untuk memulai , begitu juga untuk mengakhiri . INGATTT !!

Hal yang gak kalah penting yaitu kita bisa mengimprovisasikan untuk menjadi lebih baik dari sebelumya , semua bisa karena terbiasa . Paradigma yang fundamental akan mengarahkan kita terhadap suatu interpretasi yang terkadang sulit di ungkap ,  dengangan begitu kita harus bisa survive dan prepare yang baik . Apakah perlu reinforcement terhadap diri kita ??? sedangkan manusia sangat mudah interlocking terhadap sesuatu ( menutuku sii . , )  dan sesuatu yang bathinun khafiyun . hehhhe

Suatu mimetik mungkin bisa akan menuntun kita dan slalu improve menjadi lebih baik , semua itu perlu renungan jangan kita berfikir ketika kita menghadapi suatu masalah saja dan perlunya menghargai orang  lain . Pengorbanan di perlukan disini untuk mendukung dan good mouner consist of small sacrifices walaupun hanya dengan senyum because smile is the shortest distance between two people . apakah iya . ??

Kesuksesesan itu tak akan datang bagi mereka yang hanya menunggu tak berbuat apa-apa , tapi bagi mereka yang slalu berusaha untuk mewujudkanya walaupun gak mudah . Kita harus bisa memaksimalkan pengalan dan pengetahuan kita karena real power does not hit hard , but straight to the poin . Kebanyakan orang tak peduli dari mana kamu memulainya tapi mereka melihat darimana kamu mengakhirinya . jadi manfaatkanlah pengalaman yang kita miliki jangan seperti orang tidak terdidik , the educated different from uneducated as much as living from died .

Adakalanya kita adempauze sejenak untuk menyusun rencana , jangan menyepelekan hal yang sangat  kecil karena dapat menyebabkan masalah yang sangat besar . Perlunya autentifikasi yang mendalam supaya tercapainya suatu non-repuidasi yang kuat . Sekian saja karena sudah cape . . . . .

Supported By : Hidayat Lover Community

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline