Lihat ke Halaman Asli

Arie Feryanto

Natura Magista

Menyiasati Nominal Mencukupi Kebutuhan di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 2 Mei 2020   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Apa yang sih sedang terjadi sepanjang akhir tahun tahun 2019, memasuki 2020 ini, tentunya selain bencana awal tahun, sebelumnya tepatnya di mana masyarakat masih beraktivitas, adik kecil berseragam tut wuri handayani sampai kaka mahasiswa pun seperti biasa mendapat pendidikan, lalu lainnya ada pedagang yang masih menjual jasa terbaik pelayanan pada pelanggannya, begitu juga aktivitas daring lainnya tentang bagaiamana sangat memudahkan kegiatan ekonomi berlangsung mendatangkan pemasukan berbeda bagi setiap orang. Artinya bahwa semua dapat pergi ke suatu tempat aman nyaman, tanpa khawatir keadaan apapun tetap fokus dengan pekerjaannya karena telah menjadi tuntutan pemenuhan lainnya untuk mendapat nominal angka agar berguna ketika sangat menginginkan sesuatu yang bersifat primer, sekunder dan tersier. Pada sebagian orang mengelola keuangan tentu saja dengan investasi berjangka seperti Deposito di Bank, Pasar Uang Reksadan pilihan, Membeli Surat Berharga Negara (SBN) membantu pemerintah, dan tentu saja cicilan tempat tinggal dengan kendaaraan yang fancy. Ya tidak semua mengambil langkah tersebut, menyesuaikan apa yang di dapat dan untuk apa digunakan, agar memprioritaskan kepentingan paling utama terlebih dahulu, apalagi kalau bukan material dasar hidup manusia berupa sumber pangan, setelahnya pendukung berkegiatan seperti energi listrik, internet, lalu tiba pada kewajiban pendidikan, tunggakan, dan cicilan. yang semuanya kembali terulang selang 30 - 31 hari terus menerus dalam 12 bulan selama setahun. Itulah sesederhananya pengelolaan nilai nominal angka bersiklus memutarkan peranannya dalam kegiatan ekonomi skala kecil Rumah Tangga.

Sejak beredar kabar virus corona yang mulai merebak sejak Desember lalu tahun 2019 di negeri tirai bambu, China. Berbagai pemberitaan merebak cepat didapatkan dari media Nasional maupun Internasional, akses informasi pun begitu mudah mengingatkan ancaman dampak diakibatkan serta cara menangani keadaan endemi tersebut. Situasi ini memengaruhi tindakan beberapa negara terdekat mengantisipasi kepanikan penduduknya terutama dari apa yang sedang terjadi tentang masa pengendalian corona virus tersebut yang membatasi ruang gerak agar tetap di rumah, sementara kebutuhan pokok harus tetap terpenuhi dengan keadaan tidak bekerja berarti tidak ada pemasukan karena semua kegiatan dihentikan berdasarkan keputusan pemerintah setempat. Peristiwa ini menimbulkan ketakutan akan keselamatan jiwa, dimana setiap orang saling mencurigai sesamanya, ditambah keadaan nilai nominal satu produk pun mendadak meninggi harganya, menyebabkan situasi ini telah membuat manusia berpikiran sempit untuk bagaiamanapun caranya bertahan menggunakan segala sumber dana agar tercukupi semua kebutuhan pokok tanpa peduli orang lain di sekitarnya, dan persiangan pun dimulai seperti seleksi alam hanya saja keuangan lah penentunya kali ini.

Indonesia, walau tidak satu daratan dengan Negara China karena dipisahkan secara geogafis namun tetap saja masih dalam satu kawasan sebagai bagian dari Benua Eurasia ini pun telah menjadi satu dari sekian sebaran Pandemi Virus Covid-19 sejak Februari Tahun 2020. Pergerakan ini terjadi dari lalu lintas perpindahan beberapa orang dengan tingkat laju migrasi emigrasi ke beberapa negara begitu tinggi sebagai bentuk lain globalisasi akibat dari adanya kegiatan ekonomi dalam bidang jasa terutama mereka dengan perjalanan bisnisnya, atau sebagian yang sedang menghabiskan liburan akhir tahun keliling dunia, telah melakukan aktivitas berinteraksi bertemu beberapa terduga dengan tanpa gejala namun dapat menularkan lewat beberapa media seperti akan bertahan di udara, pada benda padat, lewat sentuhan kontak fisik dan lain sebagainya. Tanpa tersadari hitungan hari menambah jumlah terdampak membuat situasi lainnya semakin lebih sulit untuk dihadapi setelah pemberlakukan larangan berpergian ataupun terjebak tidak bisa kembali pulang telah ditetapkan menyebabkan terhentinya aktivitas geliat ekonomi berbasis pelayanan jasa.

Jawabannya dari pertanyaan, upaya seperti apa kah ? agar menghadapi situasi pelik ini cepat berlalu tanpa harus ragu ataupun khawatir terancamnya jiwa, tapi tetap berprilaku sebagaimana sewajarnya saat sebelum hal demikian ini merebak cepat. Memang keraguan utama adalah permasalahan keuangan saat mulai mengkerut, lalu tiba tiba saldo tersedia pun mulai menciut beberapa digit menjadi harapan penyelamat agar dapat tegar melaluinya. Beberapa saran ini dapat menjadi alternatif lainnya mensiasati limit dana Anda. 

Mendaftar Perbelanjaan

Mendapatkan sandang pangan pokok tentu sangat dibutuhkan agar membantu stabilitas imunitas tetap baik, nah alangkah lebih mudah mengelola berbagai keperluan tersebut dengan membuat daftar tabel dari produk yang diinginkan. Media tulis nya pun menyesuaikan keadaan, tulisan tangan ataupun hasil ketikan sah sah saja selama memudahkan pengerjaannya. Formatnya bisa seperti ini, dimulai ada | No | Bahan / Produk | Jenis | Jumlah | Harga (Rp) | Estimasi | Prioritas | berurutan sesuai nomor, pastikan ketercukupan tersebut bertahan untuk berapa lama, apakah 30 hari, 14 hari, atau 7 hari. Jadi sekiranya menetapkan batas waktu penting (estimasi) agar saat out of stock, dapat segera diatasi.

Kelompokan Prioritasnya

Selesai dengan urusan membuat daftal tabel perbelanjaan, selanjutnya kelompokan lah sesuai prioritas dari masing masing kebutuhan rumah tangga dari hal yang paling mendasar sampai pada pokok utama jika perlu berikan rating bintang dari 1 - 5 atau bisa gunakan simbol lainnya, supaya dana tersedia alokasinya jelas terarah, ini tentu saja untuk meminimalisir pembelian apapun itu menimbulkan tanda tanya, jadi semua diketahui secara detail setiap pengeluarannya. Pastikan lokasi mendapatkan kebutuhan tersedia dekat lokasi tempat tinggal, lalu buatlah pilihan cara pembayaran dan pemilhan berbelanja, apakah secara manual tunai harus datang ke tempat atau marketlace ecommerce (daring) antar sampai tujuan sistem transfer.

Pantau Pasar

Situasi pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di beberapa kota zona merah tentu membuat beberapa penyedia kebutuhan tutup aktivitas jual beli barang, ini memengaruhi harga di pasaran terhadap ketersediaan bahan kebutuhan masyarakat tentunya. Selalu mengetahui informasi terkini penting agar kenaikan dapat segera diatasi dengan menghilangkan satu dari sekian produk dalam daftar perbelanjaan diganti dengan yang lainnya menyesuaikan keuangan. Jadi memantau pemberitaan media membantu menganalisa segala perubahan dan perkembangan yang sedang terjadi di pasar.

Tentukan Harga

Mendapatkan informasi sebanyak mungkin di pasar tentang ketersediaan bahan makanan keperluan rumah tangga terhadap penetapan harganya, tentu menjadi pertimbangan sebagai acuan menentukan jumlah dana yang akan dibelanjakan dapat mencukupi dari daftar perbelanjaan sesuai rencana prioritas di awal penyusunannya. Membiasakan hal tersebut pada setiap produk, tentu memperkaya bagaiamana selalu bijak dalam setiap keputusan serta resikonya.

Memilah Produk

Beragam perusahaan penyedia urusan rumah tangga dan lain sebagainya tentu banyak jenis variannya, namun masa pengendalian dengan PSBB ini memengaruhi kelimpahan pilihan di pasaran. Ketersediannya pun terbatas, untuk itu beberapa kebutuhan dalam daftar perbelanjaan, harus segera mendapatkan solusinya, memilah produk tetap serupa sama dengan harga terjangkau dana itu langkah tepat kiranya, itulah tujuan melakukan pemilahan produk satu dan lainnya dengan tetap mempertimbangkan segi kualitas kuantitas terutama masa kadaluwarsanya juga.

Memilih Terbaik

Memastikan beragam pilihan ketersedian di pasaran dengan kondisi keterbatasannya, tentu tidak lah mudah menetapkan di masa pengendalian covid-19 ini, tapi jika dengan luasnya informasi yang di dapat berkat terus selalu melakukan pemantauan dan mencatat berbagai hal hal sebagai cadangan untuk keadaan terburuk tentu menjadi cara mencari jalan keluar menjadi solusi cerdas. untuk itu, keputusan terbaik berarti telah menjadi putusan akhir dari daftar perbelanjaan urusan rumah tangga bahwa resiko apapun itu, kestabilan pengelolaan alokasi dana menjadi harapan untuk bertahan selama rentang waktu beberapa hari ke depan sesuai rencana apakah itu untuk mingguan atau bulanan. 

Review Analisis

Keberhasilan dari rancangan anggaran daftar perbelanjaan yang sesuai tentu menjadi harapan agar ekonomi rumah tangga terjaga stabil sampai selesainya pandemi covid-19 ini. Perubahan pasti terjadi, kenaikan sangat memengaruhi, kebutuhan beberapa keperluan pun mulai membatasi sebaran ketersediannya, nah untuk itu selalu mengkaji ulang dari setiap kejadiannya sebagai bahan perbaikan dalam mengambil langkah tepat guna sasaran mengantisipasi hal serupa terulang kembali. Seperti menilai kegunaanya, lebih baik mementingkan fungsinya, lupakan jika itu terlalu pemborosan, lalu coret ganti dengan prioritas menjaga imunitas. Ya semua akan tampak berbeda pada pengaturannya, usahakan dengan upaya semaksimalnya agar setiap pilihan dirasakan manfaatnya serta dana pun cukup tersedia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline