Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Digitalisasi madrasah yang telah dilanching semenjak tahun 2022 oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta berkerjasama dengan Yayasan Generasi Cerdas Mandiri melalui aplikasi "Jogja Madrasah Digital" atau sering disebut JMD terus ditingkatkan dalam setiap aspek pembelajaran yang ada di madrasah wilayah Yogyakarta. Tidak hanya sekedar aplikasi pembelajaran dan asesmen, aplikasi ini juga telah memfasilitasi presensi online dengan menerapkan sistem scan barcode.
Fasilitas presensi ini bisa diterapkan secara menyeluruh baik saat siswa datang maupun pulang dari pembelajaran, ataupun saat dalam pelaksanaan pembelejaran. IPA, salah satu pembelajaran yang telah menerapkan presensi online saat pembelajaran berlangsung, selain fasilitas materi ajar dan asesmen.
"Saya manfaatkan fasilitas ini, karena madrasah juga sudah membolehkan membawa HP. Cukup scan barcode, administrasi lebih cepat dan mudah terbaca," terang Arief guru IPA saat melaksanakan presensi online JMD.
Selanjutnya, arief menjelaskan bahwa madrasah harus selalu mengikuti perkembangan zaman, terlebih siswa kelas 7 sekarang adalah generasi Z yang gadget merupakan bagian dari kehidupannya.
Secara terpisah, Sugiyono selaku kepala madrasah berharap bahwa presensi online bisa diterapkan saat anak masuk pintu gerbang dan saat anak pulang dengan fasilitas yang ada di JMD. "Semua serba digital, termasuk presensi harus kita awali lebih dini," ujar Sugiyono saat berkoordinasi dengan operator JMD mengenai penerapan presensi online. (ARF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H