Sebagai surveyor hidup saya sehari-harinya ada di jalanan, ke kantor hanya saat pelaporan dan briefing. Banyak bertemu orang baru dan kenalan baru. Dalam lingkungan kerja saya, ada satu laki-laki bujangan, umur sekitar 48 tahun.
Hitam kulitnya akibat sinar matahari Jakarta. Tidak bisa naik motor dan kemana-mana naik angkutan umum atau jalan kaki. Menempuh sekilo dua kilometer adalah hal rutin yang biasa dia lakukan. Merokok dan ngopi adalah kesenangannya.
Lebih baik tidak makan daripada tidak merokok, alasannya dengan merokok bisa tahan lapar sampai sore. Kopi hitam adalah menu utamanya setiap pagi. Gigi atasnya sudah habis, sehingga mirip bayi.
Namanya Supriyono, tetapi kami memanggilnya Metic. Karena mengingatkan kami dengan sepeda motor matic yang saat ini sedang trends. Sepeda motor tanpa gigi.
Tidak pernah terpikir dalam hidup saya bahwa saya akan menjadi ompong seperti Metic. Karena minum kopi susu adalah minuman favorit saya sejak kelas 2 SMA. Minuman penambah energi di saat malam, membuat otak terang dan semangat belajar.
Jika sekarang lebih banyak yang sachetan, maka di masa sekolah saya kopi susu itu dibuat secara manual, kopi bubuk dicampur gula pasir dan ditambah susu kental manis. Makin banyak susunya makin nikmat.
Saya merasa cukup rajin menggosok gigi. Dua kali sehari. Bangun tidur dan mau tidur malam. Dan saya rasa cukup mempertahankan kebersihan dan kekuatan gigi.
Walaupun beberapa geraham mulai bolong, namun semuanya berhasil ditambal di dokter gigi. Sampai suatu ketika saya ikut dalam suatu kegiatan di hotel puncak Bogor, yang mengharuskan saya menginap selama 5 hari disana.
Kegiatan pelatihan yang dimulai dari pukul 08.00 pagi ini berlangsung kontinyu sampai pukul 20,00 malam. Melelahkan dan bikin kantuk pastinya. Dan salah satu cara menghilangkan kantuk itu saya minum kopi susu.
Pagi jam 06.00 sarapan dan minum kopi susu sambil menunggu dimulainya pelatihan. Jam 10.00 istirahat sambil minum kopi susu agar semangat.