Dari mana kalimat " Dari Sabang sampai Merauke " berasal? Ternyata slogan ini adalah ukuran jarak yang digunakan guru-guru geografi di Masa penjajahan Belanda untuk menunjukkan ukuran Kepulauan Indonesia. Jika Anda menempatkan Sabang di Islandia, Anda akan menemukan Merauke di Kaukasus. Demikian menurut Ternberternste yang hidup dimasa itu. Ternberternste lahir sebagai orang Belanda di Hindia Belanda, " saya juga menyukai semboyan "Dari Sabang sampai Merauke" katanya lagi.
Awalnya adalah Perang Napoleon saat Perancis kalah melawan Inggris, Belanda yang termasuk wilayah Perancis saat itu otomatis jadi milik Inggris. Artinya semua harta kekayaan Belanda di seluruh dunia siap-siap menjadi milik Inggris. Dan karena itu Thomas Raffles datang ke Indonesia. Tapi bukan itu yang mau diceritakan disini.
Pada konferensi perdamaian di Wina, Belanda dan Belgia disatukan, dimaksudkan oleh Inggris sebagai daerah penyangga, untuk mencegah ancaman baru dari benua itu. Belanda menjadi sangat kecil semenjak itu karena harus menyerahkan beberapa koloni jajahannya. Dan semua itu tercantum dalam Traktat London tanggal 13 Agustus 1814 dalam Kongres Wina. Traktat itu dibuat dengan itikad baik dalam rangka pemulihan kedamaian, tetapi juga dengan rincian kondisi aktual dari harta Belanda saat itu. Pada 7 November 1815, William I memberi tahu Jenderal Amerika bahwa "Sebentar lagi bendera kita akan dibentangkan lagi di daerah-daerah jajahan itu.
Namun setelah melihat wilayah wilayah Belanda , Inggris menginginkan pertukaran wilayah saja, Belanda disuruh melepaskan wilayah di daratan Asia, sementara Inggris menyerahkan Sumatra dan pulau-pulau di selatan Selat Singapura ke Belanda. Traktat Den Haag tanggal 2 November 1871 adalah konfirmasi dari otoritas Belanda di Sumatra. Akibatnya Belanda merasa berhak atas Aceh dan langsung menyerbu Aceh. Penyerangan pertama pada tahun 1873.
Pada 20 Juni 1891 Batas-batas antara wilayah Belanda dan negara-negara protektorat Inggris di Kalimantan kemudian ditetapkan, Sipadan dan Ligitan diberikan kepada Belanda. Kemudian di Den Haag 16 Mei 1895 ditetapkan perbatasan yang sebelumnya ditarik secara sepihak antara Belanda dan Inggris di Papua dan New Guinea, Belanda langsung memasang patok di pantai Papua, Milik Belanda.
Perjanjian dengan Portugal mengenai Masalah perbatasan di Timor dimulai dengan perjanjian 6 Oktober 1854, ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan kemudian perjanjian Den Haag pada 1 Oktober 1904. Hal ini terjadi karena sebetulnya Portugis dan Belanda tidak bermusuhan. sedangkan perang di pulau timor saat itu untuk rebutan wilayah jajahan. Sehingga daripada berantem dengan sesama bangsa Eropa lebih baik cari wilayah lain.
Karena pemikiran diatas konflik dengan Spanyol/Amerika Serikat soal pulau di selatan Mindanao. Dan dengan Jerman, soal Papua New Guinea , Juga dengan Australia soal daerah bekas jajahan Jerman dapat diselesaikan secara damai.
Dalam mediasi Paus Leo XIII pada tahun 1885 dalam perselisihan antara Spanyol dan Jerman, Kepulauan Mapia yang terletak di utara New Guinea, milik Carolines dan milik Sultan Tidore, yang dianggap sebagai milik Spanyol, yang tidak diprotes oleh Belanda.
Setelah protes Spanyol pada tahun 1897 terhadap kunjungan oleh penduduk Belanda di Ternate ke daerah itu, pemerintah India Belanda menyimpulkan pada tahun 1899 perlu kontrak politik baru dengan Sultan Tidore di mana Kepulauan Mapia termasuk dalam kesultanan itu. Dan dari perjanjian ini Belanda mendapat keuntungan ketika bersengketa dengan Amerika Serikat saat bersengketa memperebutkan pulau Pulau Mianggas atau Pulau Palmas.
Kasus ini terjadi karena Spanyol dulu pernah mampir ke pulau itu untuk beristirahat dan langsung menulis dipeta dunia "milik Spanyol". Sengketa ini dimenangkan oleh Belanda. Dengan dasar adanya kontrak antara Sultan dengan VOC. Gila kan gampang banget ngakuin pulau saat itu.