Lihat ke Halaman Asli

Penjelasan Secara Logis : Tanah Digunakan untuk Bersuci Jika Tubuh Terkena Liur Anjing

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bismillah,

Dalam tulisan ini saya mencoba memberikan penjelasan, mengapa kita diperintahkan untuk menggunakan tanah, saat bersuci dari liur anjing.

"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Bersihnya bejana salah seorang dari kamu sekalian apabila dijilati oleh anjing adalah dengan ia mencucinya sebanyak tujuh kali, salah satu (cuciannya) menggunakan tanah." [HR. Muslim 279, 91]

Air liur anjing adalah termasuk dalam najis berat (mughallazah). Di dalamnya terdapat bermacam macam mikrobakteri dan virus (cek google)


Pertanyaan nya adalah mengapa harus menggunakan tanah?

Tanah adalah material yang tersusun atas unsur silika dan alumina sebagai penyusun utamanya. Penyusun tanah pun dikategorikan menjadi lanau/debu, lempung, dan pasir. Tanah memiliki kemampuan adsorpsi, sebagaimana material silika dan alumina pada umumnya. Baik pada pori maupun permukaan partikel dari tanah mampu memberikan gaya adhesi terhadap molekul lain. Hal tersebut disebabkan adanya interaksi van der Waals. (cek : http://en.wikipedia.org/wiki/Van_der_Waals_force ) Kemampuan adsorpsi ini memungkinkan tanah untuk menyerap/mengadsorp bakteri juga virus dari liur anjing yang terkena pada bagian permukaan bejana atau kulit.

Bagaimana dengan sabun?

Sabun tersusun dari surfaktan, yang berperan sebagai emulsifier. Proses pembersihan kotoran dengan sabun pun terjadi dengan adanya pembentukan emulsi. Surfaktan akan membentuk misel, dan pengotor akan terangkat dengan masuk ke dalam misel tersebut. Kelemahan dari sistim ini adalah tidak mampu menjangkau pada daerah yang sempit, atau kecil. Sistim adsorpsi dapat menyerap pada daerah yang lebih kecil karena adanya interaksi tarik menarik antar molekul.

Bolehkah tanah diganti dengan sabun?

Jawaban secara logis, tidak karena sabun dan tanah memiliki cara yang berbeda dalam membersihkan kotoran. Jika hanya menggunakan sabun, kemungkinan masih ada kotoran/ bakteri maupun virus yang menempel pada bagian sempit dari permukaan bejana atau kulit.
Sungguh apa yang disampaikan nya-Muhammad 1400 tahun yang lalu mengandung manfaat yang besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline