Lihat ke Halaman Asli

FIFA: Peringkat Indonesia Semakin Tenggelam

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344420934236204052

Posisi timnas Indonesia di rangking FIFA terus mengalami penurunan. Jika di bulan Juli kemarin Indonesia turun ke posisi 153 dunia, dari sebelumnya 151 dunia, maka di bulan Agustus ini rangking Indonesia kembali terjun bebas enam peringkat ke posisi 159 dunia.

Dari rangking terbaru yang dikeluarkan FIFA, Rabu (8/8/2012), Indonesia yang di tempatkan di posisi 159, hanya mengumpulkan nilai 128. Rangking ini sama dengan negara Kepulauan Solomo, yang juga memiliki poin 128.

Posisi Indonesia di rangking FIFA ini jelas memprihatinkan, karena negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, bahkan Filipina, berada di atas Indonesia. Thailand saat ini menempati posisi 133 dunia. Sementara Vietnam berada di rangking 183 dunia. Sementara Filipina yang selama ini sepakbola tidak terlalu populer di negara tersebut, berada di posisi 150 dunia. Dan Malaysia yang kerap menjadi rival Indonesia di ajang Internasional, berada di posisi 157 dunia.

Sementara itu di posisi 10 besar, tim Matador Spanyol masih kokoh di puncak rangking FIFA dengan nilai 1605, dibayangi oleh Jerman yang berada di posisi kedua, dengan 1474 poin. Uruguay yang bulan lalu berada di posisi ketiga, kini turun ke posisi keempat dengan 1236 poin. Posisi Uruguay kini digantikan Inggris yang berada di rangking ketiga, dengan 1294 poin.

Ulasan

Konflik yang berkepanjangan membuat Indonesia semakin tenggelam peringkatnya dimata dunia. Prestasi yang tak kunjung membaik justru harus ditunggangi dengan dualisme kepengurusan yang terjadi di tubuh induk sepak bola tertinggi Indonesia.

Hal ini tak ayal peringkat sepak bola Nasional dalam rangking FIFA terus merosot drastis. Keterpurukan ini adalah buah dari adanya dualisme kepengurusan yang tak kunjung ada habisnya.

Pertikaian antara PSSI dan KPSI seakan tidak ada ujungnya, dengan semakin berlarutnya hal ini sudah bisa dipastikan bahwa peringkat Indonesia dalam rangking FIFA akan semakin tenggelam jauh kedasar sumur.

Pemain-pemain yang di pecah belah dengan adanya dua kompetisi semakin membuat peta kekuatan Timnas berantakan. Tak ayal bila setiap pertandingan akir-akir ini timnas tak pernah mengenyang kemenangan. Hal inilah yang menjadikan peringkat Timnas semakin merosot drastis disamping faktor lain.

Selama peta kekuatan timnas terpecah belah dengan adanya dualisme kepengurusan jangan harap peringkat FIFA bisa diperbaiki. Tanpa bersatunya mereka yang berkompeten dalam mengolah sikulit bundar dilapangan jangan mimpi untuk kembali berjaya dikancah Internasional.

Timnas berada dalam situasi sulit yang semakin sulit, jangankan untuk berkembang untuk berdiri saja mereka terkadang harus dibantu. Indonesia berada diambang kehancuran selama dualisme kepengurusan tidak pernah terselesaikan.

Jutaan pecinta bola tanah air hanya bisa berharap, dan berkomentar tapi sulit untuk bisa membantu melakukan perubahan. Setiap hari yang ada hanya saling ejek dan menyalahkan tapi tidak ada perubahan yang terjadi.

Indonesia ini butuh perubahan, bukan pertikaian bukan konflik saling menyalahkan saling tuding dan saling menghancurkan. Sebentar lagi mimpi menjadi lebih baik akan terkubur selama tidak ada perubahan yang terjadi dan jangan berharap lebih dari kekacauan yang sedang terjadi.

Saura hati berharap semua segera berakir dan tidak ada lagi duel argument karena semua itu tidak pernah membawa kepada perbaikan. Yang ada hanya saling membalas dan pasti takan ada habisnya. Dan semua semakin membuat Timnas jauh mimpiku dari anganku.

Sumber dan gambar : forum komunikasi tribun jakarta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline