Lihat ke Halaman Asli

Santap Ikan Kakap Sembari Menikmati Pantai Camplong, Sampang

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14097539441996546302

[caption id="attachment_357068" align="aligncenter" width="300" caption="Menu ikan kakap bakar di warung Asela"][/caption]

Menikmati kuliner di pinggir pantai, agaknya menjadi salah satu nuansa tersendiri. Desiran angin, suara ombak, dan sunset siap memanjakan mata kita sembari menikmati setiap suap hidangan yang kita santap. Keindahan pantai dan sunset-nya bisa kita rasakan di warung "Asela", Camplong, Sampang, Madura, Jawa Timur.

Tiap sore hari, warung ini paling ramai pengunjung. Mulai dari yang berpasangan, sendirian, hingga yang beramai-ramai. Satu tujuan mereka, hanya ingin menikmati suasana sore pantai Camplong, Sampang, sembari menikmati menu andalan warung Asela.

Berada di pinggir pantai sebelah timur lokasi pantai Camplong, di Jl Raya Sejati Sampang, warung Asela ternyata menjadi sarana dalam membudayakan dan memperkenalkan bahasa Madura bagi pengunjung yang tidak tahu. Nama "Asela" diambil dari bahasa Madura yang berarti "bersila". Persis dengan kondisi warung yang didesain lesehan. Di sudut warung, terdapat gentong air yang terbuat dari tanah liat, dan gayung yang terbuat dari batok kelapa. Diatasnya terdapat tulisan "Cow Becco" yang berarti tempat cuci tangan.

Selain itu, warung ini mayoritas terbuat dari bambu. Terdapat 3 lokasi yang bisa kita pilih. Di bagian depan, laiknya lesehan biasa, yakni ditengahnya terdapat meja berbentuk bundar. Agak ke selatan, ada beberapa meja dan tempat duduk. Disini kita langsung disuguhi panorama Selat Jawa. Di bagian lain, jika ingin menikmati indahnya sunset, kita bisa memilih meja di sisi selatan warung ini. Ada 3 meja masing-masing 6 hingga 8 kursi yang sedikit menjorok selatan, persis diatas laut. Ya, warung ini sesuai slogannya, "makan senang, jiwa tenang".

Menu penganan yang tersedia di warles Asela ini cukup beragam. Semuanya seafood, diantaranya olahan ikan kakap, dorang, udang, kepiting, dan lainnya. Menariknya, ikan laut yang tersedia masih segar. Tidak ada ikan yang menginap usai ditangkap. Istilahnya ikan es-esan. Maklum saja, karena warung ini berada di daerah pesisir. Hal ini sangat diperhatikan oleh pemilik warung Asela ini, karena menurutnya, ikan segar yang disantap lebih nikmat ketimbang ikan yang sudah didinginkan dengan es.

Olahan ikan kakap adalah menu andalan warung ini. Ada tiga kategori menu penganan ini, yaitu ikan kakap kecil, sedang, dan besar, goreng atau bakar. Dalam satu porsi, terdapat lalapan sayur, sambal terasi, sambal pencit (mangga muda). Menu ini disajikan diatas cobek dari tanah liat dengan alas daun pisang. Sangat mencirikan masakan tradisional Indonesia.

Dalam merintis usaha kuliner ini, pemilik Warles Asela ini mengaku hanya bermodal Rp 2 juta untuk membangun warung yang kala itu masih berukuran kecil. Sementara arealnya, ia miliki dari pemberian orang tuanya. Mengandalkan sajian ikan laut yang masih segar, usahanya mulai beranjak diminati banyak pengunjung. Hingga sepuluh tahun bisnis kuliner, ia kini mampu mempekerjakan setidaknya 15 pramusaji.

"Disamping letak warung ini memang strategis, berdekatan dengan wisata pantai Camplong. Tak jarang, wisatawan domestik maupun mancanegara yang hendak ke Pamekasan dan Sumenep, mampir di warung ini. Hingga kini, Alhamdulillah, warung Assela menjadi ikon menu ikan bakar segar," katanya, Sabtu (23/8/2014).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline