Lihat ke Halaman Asli

Timnas Kalah Bukan Karena Wasit tapi Arifin Panaigoro

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekalahan Indonesia oleh bahrain dalam lanjutan kualifikasi Pra Piala Dunia di Stadion Nasional Bahrain Pada  (28/02/2012) Berakhir dengan skor 10-0 untuk bahrain. kekalahan indonesia ini merupakan kekalahan terbesar dalam sejarah persepakbolaan indonesia. Kekalahan tersebut sontak membuat masyarakat indonesia marah dan membenci PSSI dibawah kepengurusan Djohar Arifin. apa yang telah dilakukan PSSI oleh timnas indonesia? kenapa mengorbankan timnas indonesia? PSSI era Djohar arifin sangat membenci LSI. LSI (ISL) dianggap tidak profesional, sehingga mereka menggantinya IPL (LPI). Penggantian liga ini sontak membuat para club sepakbala tidak  begitu saja menyutujui usulan tersebut dan PSSI tidak mau meneriama pendapat dari para anggota club dan dengan dalih memajukan sepak bola indonesia. mereka menyingkirkan anggotanya mereka yang tidak menyetujui dan tidak menurut. Djohar Arifin adalah yang menjabat sebagai ketua umum PSSI adalah boneka Arifin Panigoro. Panigoro yang musim sebelumnya penggagas liga primer indonesia. LPI yang banyak unsur kepentinagn uang ingin merusak sepakbola indonesia. oleh karena itu dengan peran boneka ( Johar Arifin ), panigora menggulirkan liga utama indonesia yaitu LPI, yang menuani banyak kecaman dari pihak club maupun pencinta sepak bola indonesia. mereka melarang pemain timnas yang bermain di luar liga resmi pssi yang digagas oleh PT Liga Indonesi ( ISL ).  Padahal 90% pemain indonesia pada piala AFF dan Sea Games berasal dari ISL. dan mereka yang bermain untuk timnas sekarang adalah pemain baru yang belup pernah membmela timnas dan minin jam terbang. Oleh karena itu hasilnya wajar klo dipermalukan Bahrain 10-0 tanpa balas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline