Lihat ke Halaman Asli

ARIEF SYAMSUDDINMUHAMMAD

Guru Pendidikan Umum dan Penceramah Agama

Dilema Rakyat Jelata antara Iya atau Tidak Menerima Money Politic

Diperbarui: 8 Februari 2024   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tahun pemilu 2024 ini, pesta demokrasi semakin mendekati hari-H tidak bisa di pungkiri bahwa money politic masih merajalela pasca pemilihan para Caleg baik DPR, DPRD ataupun Calon Presiden dan Wakil Presiden. Dan sasaran money politic menurut fakta di lapangan tidak asing lagi yaitu sasaran nya rakyat yang secara finansial tidak mencukupi alias rakyat miskin. 

Mereka rakyat miskin berpikir secara realistis karena para politisi menyuguhkan berbagai varian bantuan yang ada balas budinya alias mintak di pilih jikalau mereka rakyat miskin menerima bantuan darinya, baik bantuan berupa uang, barang atau yang lain nya. 

Mereka para rakyat miskin pun berpikir secara instan di sebabkan basic need mereka belum tercukupi,uang lima puluh ribu atau seratus ribu bagi mereka adalah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka delima antara iya atau tidak menerima money politic dari sebagian oknum politisi. Mungkin bagi orang menengah atas money politic bisa di bilang mampu menolaknya, tapi bagi mereka rakyat miskin itu adalah sebagian nafkah yang datang secara tiba-tiba. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline