Lihat ke Halaman Asli

Menengok Masa Lalu Perangkat Komunikasi

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan perangkat komunikasi sangat pesat pada satu dasawarsa terakhir ini. Teknologi yang berpusat pada pengiriman informasi jarak jauh antarpenggunanya ini seakan terus menawarkan kemampuan yang berbeda tiap zaman nya. Mari kita menengok perkembangan perangkat komunikasi, terutama di Indonesia.

Perangkat komunikasi paling awal, menurut penulis, adalah media tulis-menulis. Walaupun tidak terlihat sebagai teknologi hi-tech, namun perkembangan peradaban tidak bisa dilepaskan dari yang nama nya "tulisan". Apalagi ketika kertas ditemukan dari bahan bambu pada tahun 101 M oleh seseorang dari negeri Tiongkok bernama Tsai Lun, komunikasi dengan penyebaran pemikiran mulai berkembang pesat. Kertas menjadi semakin penting ketika seorang Jerman bernama Gutenburg membuat mesin cetak pada tahun 1440 untuk memperbanyak alkitab dalam bentuk buku. Buah pemikiran semakin mudah dikomunikasikan dan dibawa ke seluruh penjuru eropa ketika itu.

Perangkat yang hanya berupa kertas dan tulisan ini lalu berkembang menjadi jasa pos yaitu dengan menuliskan pesan yang ingin kita sampaikan ke penerima melalui surat yang kita percayakan pada kurir, dalam hal ini kurir adalah penyelenggara jasa pos bahkan burung merpati juga dapat berfungsi sebagai kurir. Sejarah pos di Indonesia sudah berlangsung lama sejak tahun 1746 dengan didirikannya kantor pos oleh pemerintah kolonial Belanda saat itu. Walaupun pos merupakan hasil teknologi lama namun hingga saat ini masih dibutuhkan keberadaannya mengingat kebutuhan kita akan dokumen hardcopy.

Pada tahun 1876, seorang Insinyur bernama Alexander Graham Bell menemukan telepon kabel sebagai salah satu teknologi komunikasi yang monumental. Monumental karena teknologi telepon kabel ini akan menjadi salah satu milestone dalam perkembangan teknologi telekomunikasi. Teknologi yang mentransmisikan sinyal melalui kawat tembaga ini sampai detik ini masih dipakai dan menyebar luas ke seluruh dunia dengan nama Public Switched Telephone Network atau disingkat PSTN.

Teknologi PSTN mulai pada tahun 1882 mulai dikenal di Indonesia melalui pemerintah Hindia Belanda saat itu dengan dibentuknya jawatan Post Telegraaf Telefoon. diperumahan. Teknologi PSTN yang menggunakan perangkat pesawat telepon ini walaupun sudah sejak lama dikenal di Indonesia namun karena biaya pembangunan infrastruktur yang mahal karena menyambungkan tiap perangkat dengan kabel tembaga, layanan ini belum bisa menjangkau semua daerah berdomisili di Indonesia.

Tidak lama kemudian, tahun 1896, percobaan Marconi membuktikan bahwa informasi bisa ditumpangkan pada gelombang elektromagnetik di udara yang disebut gelombang radio. Ini asal muasal aplikasi perangkat komunikasi wireless.

Tahun 1956 di Inggris, mulai muncul inovasi perangkat komunikasi wireless yaitu radio panggil alias pager. Perangkat ini dikembangkan oleh perusahaan Multitone Electronik di London untuk memanggil dokter/suster di sebuah rumah sakit bila ada kasus gawat darurat. Di Indonesia sendiri, pager mulai dikenal pada medio 1980-an dengan merk Motorola. Saat itu, ada semacam norma yang berkembang di masyarakat bahwa jika menerima pesan pager artinya menerima panggilan yang sifatnya urgent. Bentuk perangkat pager ini ada bermacam-macam, ada yang hanya beberapa tombol saja, beberapa pager high-end bahkan sudah memeiliki keypad qwerty. Awalnya, teknologi pager bekerja menggunakan teknologi frekuensi AM dan FM, namun saat ini pager modern sudah menggunakan jaringan satelit sehingga memiliki jangauan yang sangat luas hingga ke pelosok. Saking terkenal nya pager di kalangan anak muda pada tahun 90-an, sebuah grup musik sweet martabak pernah meluncurkan lagu yang cukup booming saat itu dengan tema pager.

Perangkat komunikasi wireless dengan teknologi selular yang pertamakali di Indonesia adalah perangkat AMPS (Advanced Mobile Phone System). Pertama kali dikenalkan tahun 1985 olehPT Telkom Indonesia. Perangkat ini menjadi ciri pebisnis papan atas saat itu dengan ukuran perangkat yang besar dan berat. AMPS merupakan generasi pertama pada teknologi selular dan disebut era 1G. AMPS menggunakan band frekuensi 800 Mhz dengan teknologi analog dan hanya melayani voice. Kelemahannya adalah kualitas suara yang kurang bagus sehingga teknologi ini mulai ditinggalkan setelah teknologi digital berkembang. Operator AMPS yang pernah beroperasi di Indonesia adalah Teknologi AMPS ditangani oleh empat operator: PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo Panca Sakti, dan PT Telekomindo Prima Bakti, serta PT Telkom Indonesia sendiri.

Zaman keemasan perangkat telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan diterapkannya teknologi Global System for Mobile Communication (GSM). Zaman ini lebih dikenal dengan era generasi kedua (2G). Konon, saat itu keputusan pemilihan teknologi GSM dibuat oleh BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menteri Ristek dan Teknologi pada tahun 1993.

Teknologi GSM adalah suatu sistem telekomunikasi mobile dengan menggunakan sistem selular yang berdasarkan pada teknologi Multiplex Time Division Multiple access (TDMA). GSM beroperasi di frekuensi 900 Mhz dan 1800 Mhz. GSM memiliki killer application bernama Short Message Service (SMS) yang menjadi booming pada tahun 2000-an sehingga menumbuhkan industri lain saat itu, yaitu industri konten sms premium. GSM mampu untuk mengirimkan data dengan teknologi GPRS (2G) dan EDGE (2.5G). dengan kecepatan sampai 64 Kbps hingga 100 Kbps. Di Indonesia, jaringan GSM di tempati oleh PT. Telkomsel, Exelkomindo, Indosat, Axis, dan Tri.

Pada masa ini, penjualan perangkat komunikasi meningkat pesat. Berbagai model Handphone dilincurkan hampir tiap bulan mulai dari merk Nokia, Ericsson, hingga Siemens. Perangkat yang inovatif dan model yang atraktif selalu menjadi trend di masyarakat Indonesia, misalnya yang pertama kali memilikin fitur kamera, fitur video atau kemampuan tahan debu dan tahan air. Perkembangan teknologi selular dengan penetrasi hingga 80% populasi pada tahun 2005 membuat perangkat komunikasi selular ini mulai berfungsi ganda, selain sebagai perangkat komunikasi juga sebagai perangkat yang menunjukkan prestise terutama bagi pejabat dan pebisnis.

Pada tahun 2006, perkembangan teknologi GSM sudah mengarah pada generasi ketiga (3G). Operator XL merupakan operator yang pertama kali mengoperasikan layanan 3G di bulan Oktober 2006. Era selular 3G ditandai dengan nama teknologi Wideband Code-Division Multiple Access (WCDMA) dan High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan 7.2MBps, suatu kecepatan data yang 10 tahun sebelumnya bahkan belum pernah kita bayangkan. Kecepatan data jaringan telekounikasi selular yang cepat memicu kemampuan tersembunyi dalam perangkat komunikasi, yaitu kemampuan dalam bersosialisasi melalui aplikasi social media. Lalu mulai era 3G ini dimulailah era baru dalam persaingan perangkat komunikasi yaitu era smartphone di era teknologi selular generasi ketiga (3G).

Fitur social media pertama yang booming di masyarakat indonesia adalah layanan messaging dan fitur aplikasi Facebook yang diperkenalkan oleh perangkat Blackberry melalui aplikasi BBM dan Facebooknya. Inovasi ini memicu vendor lain untuk berinovasi sehingga beberapa vendor mulai menggunakan sistem operasi untuk memfasilitasi aplikasi yang beragam. Ada banyak sistem operasi di perangkat komunikasi yang muncul, namun hanya beberapa yang terkenal diantaranya adalah Blackberry OS, IOS (untuk perangkat buatan Apple), dan Android.

Tingkat persaingan yang ketat di bisnis perangkat komunikasi telah memaksa beberapa vendor perangkat komunikasi mulai menjual lini handphone nya, dimulai dari penjualan merk Ericsson ke Sony, lalu Siemens juga menyerahkan lini perangkat komunikasinya ke perusahaan Taiwan, Benq. Beberapa waktu terakhit, yang fenomenal adalah penjualan bisnis handphone Nokia ke Microsoft. Tanpa inovasi, perangkat komunikasi apapun akan ketinggalan zaman.

Perkembangan perangkat komunikasi tidak akan berhenti. Perkembangannya akan terus berjalan berbarengan dengan meningkatnya kemampuan jaringan telekomunikasi dan tingginya ambisi manusia untuk terus berinovasi. Sampai dimana perkembangannya? Ini adalah pertanyaan yang jawabannya akan terus diperbaharui seiring dengan bergulirnya waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline