Lihat ke Halaman Asli

Trekking Ceria Dago-Maribaya (Via Tahura)

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13773448631522800236

Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Taman Ir Haji Djuanda Bandung (Tahura). Tahura adalah kawasan hutan konservasi yang berada tidak terlalu jauh dari pusat Kota Bandung, Taman ini membentang dari mulai kawasan Dago Pakar di Kota Bandung hingga kawasan Maribaya di Lembang. Ada saja yang bisa dilihat di Tahura?, mau tau, mau tau, mau tau banget?, ok kita lanjut ceritanya, hehehe.

Pukul 9 pagi, saya sudah berada di terminal Dago, udara di sini sudah mulai terasa dingin karena terletak di ketinggian. Dari sini, saya menumpang ojek menuju pintu masuk Tahura. Setelah deal ongkos ojek, ojek langsung berangkat menuju Tahura, diperjalanan saya mampir terlebih dahulu ke sebuah mini market untuk membeli makanan kecil sebagai bekal trekking nanti, maklum ini perjalanan spontan jadi tanpa persiapan matang hehehe.

Sepuluh menit kemudian, saya sudah tiba di pintu 1 Tahura. Ada beberapa pintu masuk Tahura yang dapat diakses para pengunjung, yaitu pintu 1,2,3, dan 4. Pintu 1,2, dan 3 berada di kawasan Dago Pakar, hanya pintu 4 yang letaknya berada di kawasan Maribaya Lembang. Setelah membayar tiket masuk, tidak ingin membuang waktu saya langsung mengeksplor keindahan tempat ini.

Rencana saya, saya ingin jalan kaki (trekking) menikmati tempat ini, muali dari pintu 1 dan berakhir di pintu 4 Maribaya. Jaraknya kurang lebih sekitar 6 km, ada tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi selama perjalanan menuju Maribaya Lembang.

Memasuki Tahura saya langsung “disambut” oleh rindangnya hutan pinus yang bikin adem otak hehehe. Baru jalan sebentar, saya “dicega”t seorang pemuda tanggung yang menjelaskan spot-spot menarik yang ada di tempat ini. Dia menjelaskan dengan lengkap mengenai tempat ini sambil menawarkan jasa ojeknya, “jauh a’ kalau mau ke Maribaya” rayu pemuda, karena saya rencana-nya mau trekking saja, saya tolak dengan halus ajakan pemuda ini hehehe.

Saya mulai menyusuri jogging trek yang menghubungkan spot-spot menarik di tempat ini. Keren-nya tempat ini, sepanjang jalan kurang lebih 6 km sudah terhubung dengan jogging trek walaupun di beberapa tempat kondisinya kurang baik.

[caption id="attachment_283103" align="aligncenter" width="500" caption="jogging trek"][/caption]

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Goa Jepang. Di depan goa, banyak orang-orang yang menyewakan senter yang mereka sewakan karena kondisi goa sangat gelap. Goa Jepang ini terdiri dari 4 pintu utama dan 2 ventilasi. Ukurannya goa ini tidak begitu besar, namun bisa dimasuki oleh orang. Saya tidak terlalu lama di goa ini, hanya masuk sebentar, kondisinya gelap dan lembab. Sebenarnya saya sangat tertarik dengan sejarah goa, namun karena waktu yang sempit dan ada biaya tambahan buat guide hehehe, jadi saya skip dulu mengetahui sejarah goa ini hehehe.

[caption id="attachment_283104" align="aligncenter" width="500" caption="Goa Jepang"]

1377345002296316123

[/caption]

Habis foto-foto di depan Goa Jepang, saya lanjut jalan kaki menuju tempat berikutnya, yaitu Goa Belanda. Di sepanjang jalan saya banyak bertemu dengan orang-orang sedang trekking juga sama seperti saya dan ada juga rombongan menggunakan sepeda menyusuri tempat ini. Setelah berjalan kaki selama kira-kira 20 menit, saya tiba di depan Goa Belanda. Berdasarkan papan infomasi di depan goa ini, awalnya goa ini direncanakan untuk saluran air yang dibangun pada tahun 1906, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan pada waktu itu, tempat ini dijadikan benteng pertahanan dan radio komunikasi Belanda. Jika dilihat dari ukurannya, ukurannya lebih besar dari Goa Jepang, mungkin karena orang Eropa gede-gede ya, jadi goa-nya juga besar hehehehe.

[caption id="attachment_283107" align="aligncenter" width="500" caption="sepeda-an"]

13773454931549382351

[/caption]

[caption id="attachment_283105" align="aligncenter" width="500" caption="Goa Belanda"]

1377345271816717799

[/caption] Untuk menghemat waktu, saya memberanikan diri untuk masuk ke dalam goa, lalu ke luar di ujung pintu lainnya. Keluar pintu goa, saya belok ke kanan melanjutkan perjalanan. Saya lanjut jalan kaki menuju Maribaya, jarak dari Goa Belanda menuju Maribaya sekitar 5 km. Sepanjang perjalanan banyak warung-warung kecil yang menjual makanan ringan, jadi jangan takut kelaparan di tempat ini hehehehe. Menariknya lagi tempat ini, selain pemandangan indah dan udara sejuk, tempat ini juga menyimpan banyak koleksi pohon dari seluruh dunia. Keren-nya lagi, setiap pohon ada papan namanya, jadi kita bisa tahu nama pohon-pohonnya, yang paling saya inget hanya Mahoni Uganda karena jumlanya yang banyak di sepanjang jalan hehehe.

[caption id="attachment_283108" align="aligncenter" width="500" caption="pemandangan"]

13773456951554422918

[/caption] [caption id="attachment_283109" align="aligncenter" width="500" caption="pemandangan 2"]

1377345828268519369

[/caption] Selain pohon-pohon indah, di sepanjang perjalanan juga banyak tukang ojek yang menawarkan jasa ojek untuk menuju Maribaya. Jadi kalo capek langsung naek ojek menuju Maribaya hehehe. Nah kalo masalah ini nggak tau menarik atau mengganggu ya hehehe. Mendekati Maribaya, ada spot menarik yang untuk di kunjungi yaitu patahan Lembang. Dari atas jembatan, saya dapat melihat patahan bukit yang menciptakan alam yang indah. Di bawah jembatan ini ada sungai yang aliran air-nya cukup deras.

[caption id="attachment_283112" align="aligncenter" width="500" caption="patahan Lembang"]

13773462261290647514

[/caption] Setelah berjalan kaki kurang lebih selama 2 jam, saya tiba di spot terakhir Tahura adalah curug Omas (air terjun). Di sini banyak orang yang sedang piknik dengan keluarga mereka. Tempat ini sangat cocok untuk piknik, udara-nya sejuk karena ditumbuhi oleh pohon-pohon pinus, di depan tempat ini ada sungai yang cukup ini yang bagian hilir sungai tempat ini terdapat sebuh curug. Sambil memesan makanan di salah satu pedagang, saya ngadem cukup lama di tempat ini hehehe.

[caption id="attachment_283110" align="aligncenter" width="500" caption="curug Omas"]

13773459551436518103

[/caption] [caption id="attachment_283111" align="aligncenter" width="500" caption="curug Omas-piknik"]

1377346062204235204

[/caption] Puas bersantai ria di Curug Omas, waktunya untuk pulang. Saya keluar melalui pintu 4 Tahura. Kebetulan pintu 4 bersebelahan saja dengan tempat Wisata Maribaya di Lembang, namun karena waktu yang terbatas, saya skip tempat ini untuk mengeksplor tempat ini, mungkin next time ya hehehehe. Saya menumpang angkot dari temnial yang ada di dekat wisata Maribaya, dari terminal ini saya menuju Lembang untuk menuju Bandung. Konsep Tahura sangat menarik, memadukan konsep wisata alam dan wisata sejarah di dalam satu kawasan. Selain badan sehat karena olahraga, pengunjung juga bisa mempelajari sejarah di tempat ini. Jadi tempat ini adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi menurut saya. Sekian, Semoga Bemanfaat.

@anam_ari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline