CIKARANG, KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT (29/10/2020) - Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan program wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan studi S1. Akan tetapi di masa pandemi saat ini kegiatan KKN dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika di tahun-tahun sebelumnya KKN dapat dilakukan dengan mengumpulkan massa atau masyarakat, namun pada KKN ditahun ini hanya dapat dilakukan secara daring atau datang secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
Bentuk pelaksanaan KKN berupa pengabdian masyarakat dengan beberapa tema, seperti tematik pencegahan dan penanganan virus Covid-19, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan lingkungan dan pengabdian lainnya yang berguna bagi masyarakat. Lokasi KKN bisa dilaksanakan di lingkungan sekitar ataupun di tempat kerja/kantor, seperti yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa STMIK Nusa Mandiri yang bernama Arie Islamianto.
Cikarang, Kabupaten Bekasi. Tepatnya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cikarang, Jalan Raya Industri No.100, Kelurahan Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Arie Islamianto berupaya melaksanakan kegiatan KKN bertemakan Pendidikan dan Pengembangan SDM untuk melakukan "Pengajaran Multistream bagi Tim Digital Marketing Rumah Sakit Mitra Keluarga Cikarang, Bekasi", yaitu berupa pelatihan serta diskusi bersama Tim Digital Marketing Rumah Sakit Mitra Keluarga Cikarang guna menerapkan multistreaming secara efektif. Kegiatan tersebut dilakukan dengan datang langsung ke lokasi. KKN dilakukan di ruang auditorium Rumah Sakit Mitra Keluarga Cikarang dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan sebelum/sesudah melakukan aktifitas dan menjaga jarak atau physical distancing. Kegiatan dimulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore dan diikuti oleh 11 peserta.
Hal tersebut dilakukan dikarenakan begitu banyak kegiatan yang terpaksa dibatalkan atau bahkan tidak diperbolehkan untuk menghindari kerumunan, mengurangi terjadinya tatap muka dan penerapan protokol kesehatan lainnya demi meminimalisir terjadinya kemungkinan penyebaran covid-19. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pembatasan aktifitas tersebut sangat berdampak kepada banyak instansi, salah satunya rumah sakit. Pembatasan aktifitas membuat pihak rumah sakit yang sering membuat seminar atau kegiatan lainnya yang mengumpulkan banyak orang, terpaksa dihentikan. Hal tersebut harus membuat pihak rumah sakit (dalam hal ini tim marketing rumah sakit) mencari cara lain agar tetap bisa mengedukasi masyarakat pada umumnya, salah satunya ialah dengan melakukan kegiatan tersebut secara online atau daring.
Dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara daring, tidak akan membatasi ruang gerak untuk melakukan atau mengadakan kegiatan seperti mempromosikan layanan/produk, seminar online, talkshow atau bincang-bincang di berbagai platform media sosial, dan lain sebagainya. Ditambah lagi hal tersebut menjadi sangat penting, dimana di era digitalisasi seperti sekarang dan semakin banyaknya pengguna media sosial membuat masyarakat menginginkan kemudahan untuk mengakses infromasi yang dibutuhkan.
Hal itulah yang sedang dilakukan oleh Tim Digital Marketing Rumah Sakit Mitra Keluarga Cikarang, dimana mereka kerap melakukan kegiatan bincang sehat atau healthtalk melalui banyak platform media sosial secara live, seperti Instagram dan Facebook. Kegiatan itu rutin mereka lakukan dua sampai tiga kali tiap bulannya sejak awal masa pandemi ini. Namun mereka belum melakukannya secara efektif, seperti pada saat akan memulai kegiatan mereka membutuhkan dua buah gawai untuk melakukan kegiatan live multistreaming (siaran langsung ke banyak platform media) di masing-masing platform media sosial, satu gawai untuk Instagram dan satu gawai lainnya untuk Facebook.
"Saya mensimulasikan bagaimana cara untuk melakukan multistreaming dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi open-source seperti, OBS Studio, DroidCam dan lain sebagainya. Dari mulai bagaimana cara menginstalnya, kemudian bagaimana cara melakukan setting aplikasi, hardware apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana melakukan problem resolve yang akan mungkin terjadi," ucap Arie.
Salah satu peserta pelatihan bernama Maria Nike Ardila mengatakan, "Terima kasih atas pelatihan yang diberikan." Peserta lainnya Mochammad Irpan Pratama memberikan saran, "Mengadakan refreshment pembelajaran agar lebih tahu lagi penggunaan tools yang ada di OBS, dan sebagainya. Terima kasih."