Wawancara dengan Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz tentang Pariwisata Payakumbuh
Sabtu, 4 November 2017
Sebelum ke topik pariwisata, bagaimana kesan anda menjabat Wakil Walikota Payakumbuh selama hampir dua bulan ini?
Sejak pelantikan 23 September, tidak terasa bagi kita untuk melakukan observasi dan terjun langsung. Di situ kita menyadari bahwa di dalam pemerintahan memang tidak semudah yang kita bayangkan di dunia swasta. Karena di pemerintahan kita harus bekerja dalam aturan-aturan yang sangat jelas dan baku. Kalau di swasta kita bisa lakukan speed up. Bisa dilakukan perubahan jika dirasa itu penting dan perlu. Action bisa langsung selesai hari itu juga. Namun dalam pemerintahan tidak bisa. Semuanya bekerja berdasarkan aturan apalagi berkenaan dengan anggaran.
Apakah ada kendala dalam menyesuaikan latar belakang anda dari swasta menuju ke pemerintahan?
Kendala ada. Tapi kita tidak melihat kendala yang akan menghambat kita bekerja. Tapi justru kita mengajak unit-unit atau OPD untuk bersama-sama menumbuhkan rasa memiliki Kota Payakumbuh. Sehingga jika Feeling Sense of Belonging itu tumbuh dari pribadi-pribadi pemerintahan daerah, Insya Allah kendala itu bukan lagi menjadi penghalang kita untuk berkarya.
Bagaimana menurut anda kondisi pariwisata Payakumbuh saat ini?
Salah satu yang bisa kita jual adalah pariwisata. Di sini kita punya pariwisata alam. Sumatera Barat punya alam yang begitu indah anugerah dari Allah SWT. Hanya saja kita terlena dan tidak menyadari bahwa alam ini adalah potensi yang sangat besar untuk menambah income kita untuk dijadikan objek wisata. Mungkin selama ini pemerintah belum fokus ke arah itu. Kita akan mulai secara bertahap sistem pengelolaannya, itu sangat penting.
Selama ini saya sudah mengunjungi beberapa tempat wisata untuk survei dan observasi langsung. Saya menemukan perlakuan yang sangat berbeda antara wisata lokal dan daerah-daerah yang sudah terkelola pariwisatanya dengan baik.
Bagaimana penilaian anda tentang pengelolaan pariwisata Payakumbuh selama ini?
Pengelolaan yang dilakukan boleh dibilang masih jauh dari standar. Insya Allah kita bersama dinas terkait akan memberikan standar yang jelas dan baku untuk mengelola aset-aset pariwisata khususnya pariwisata alam.