Lihat ke Halaman Asli

Siapa Mau Cantik? Belajarlah dari Fatimah bintu Asad RA

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dear Kompasianers,

Masih dalam Serial Menjadi Cantik di MataNya. Kali ini kita bicara bahwa cantik itu, ia yang kesehariannya dilingkupi dengan suasana hati yang penuh welas asih.

Dan saya akan berbagi satu kisah menarik tentang perempuan yang sepanjang hidupnya, berpraktik sifat welas asih sehingga Rasulullah SAW sangat memuliakannya hingga sampai ke liang lahat.

Siapakah dia?

Fathimah bintu Asad Radhiyallahu Anha, ibunda sahabat Nabi, Ali bin Abu Thalib,

Dikisahkan oleh Ahmad Khalil Jam’ah dalam 70 Tokoh Wanita dalam Kehidupan Rasulullah, bahwa Tabiat Fathimah, sangat mulia. Ia adalah perempuan yang hatinya selalu bertaut dengan Allah sebagaimana pertautan hatinya dengan Rasulullah.

Terhormatlah Fathimah, sebab ia meninggal ketika Rasulullah masih hidup.Sehingga kematiannya disaksikan dan dimakamkan oleh beliau.

Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata:

Ketika Fathimah meninggal, Rasulullah bertakziah dan duduk dekat kepalanya dan berkata :” Semoga Allah menyayangimu wahai ibuku, engkau adalah ibuku setelah ibuku. Engkau lapar , namun engkau mengupayakan agar aku kenyang. Engkau compang-camping, namun engkau mengupayakan pakaian untukku. Engkau menahan diri dari makan enak, namun engkau memberi makan enak untukku. Dengan itu semua, engkau hanya mengharap ridho Allah dan kampong akhirat.

Rasulullah mencurahkan air berkapur ke badannya dengan tangannya. Beliau mengkafani Fathimah, kemudian menanggalkan baju gamisnya dan memakaikannya kepada Fathimah sebagai selumut. Beliau menggali liang lahat dengan tangannya sendiri, ketika pemakaman berlangsung.

Selesai menggali liang lahat, Rasulullah masuk ke dalamnya dan membaringkan badannya dalam liang lahat lalu bersabda:

“Allah yang Menghidupkan dan Mematikan, namun DIA tetap hidup dan tidak akan mati. Ya Allah, ampunilah ibuku Fathimah bintu Asad. Ajarkan kepadanya dalil-dalil.luaskan kuburnya lantaran hak Nabi_MU dan para nabi sebelumku. Sungguh Engkau adalah zat yang paling penyayang diantara para penyayang”

Lalu beliau bertakbir 4 kali kepadanya, kemudian memasukkannya ke dalam liang lahat dibantu Al-Abbas dan Abu Bakar Radhiyallahu Anhuma.

Para sahabat heran, melihat apa yang dilakukan Rasul. Mereka berkata, “kami tidak pernah melihat engkau, wahai Rasulullah melakukan seperti yang engkau lakukan kali ini?

Beliau bersabda, “Dikarenakan tak seorangpun setelah Abu Thalib yang sangat aku hormati selain dia. Aku kenakan gamisku kepadanya agar ia dipakaikan pakaian pakaian dari jubbah surga. Aku berbaring dengannya dalam liang lahat, agar dimudahkan urusannya”

Sebagai penghormatan kepada Rasulullah, Fathimah telah diampuni dan dibebaskan dari tekanan dan himpitan kubur. rakhmatNya melimpah untuk seorang wanita mulia, Fathimah bintu Asad Radhiyallahu Anha.

Akhirnya, saya dibuat mengerti bahwa CANTIKItu bersifat agung, hidupnya penuh welas asih, penuh rasa kasih sayang. Seperti prempuan Fathimah binti Asad. Perempuan yang dimuliakan. Perempuan yang cantik di MataNya.

Siapa yang mau cantik?

Bersikaplah welas asih dan penuh kasih sayang. Seperti ibunda kita yang agung, perempuan Fatimah. Perempuan yang cantik di MataNya. Fathimah bintu Asad, Radhiyallahu Anha.

Terima kasih sudah membaca. Terima kasih Allah SWT. Terima kasih semua yang sudah menginspirasi.Salam bahagia dan terus berkarya!

Video Version:Cantik Itu Memelihara Sifat Welas Asih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline