Lihat ke Halaman Asli

Juara Banget: Mama Terbaik Sepanjang Masa

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1335006760329171216

Hari Kartini.

Saya belum pernah sekalipun bertemu Kartini. Saya hanya tahu bahwa kata lagu, Kartini adalah putri sejati, putri Indonesia, harum namanya, pendekar bangsa, pendekar kaumnya, untuk merdeka. Kartini adalah putri mulia, bercita-cita besar bagi Indonesia.

Pagi tadi, selama 30 menit, RRI Surabaya mewawancarai saya melalui telepon. Mbak Wuri (sang penyiar program “Wanita dan Keluarga”), menanyakan, “Sebagai perempuan, penulis, guru, dosen, dan juga seorang ibu, apa pendapat Mbak Aridha tentang Kartini-Kartini yang sibuk bekerja sekarang ini…?”

Seputar inilah jawaban saya:

Sejak kecil, saya diberitahu bahwa Kartini bercita-cita, agar suatu saat, perempuan Indonesia harus maju. Namun saya sangat yakin, Kartini tidak pernah berpikir bahwa generasi perempuan hari ini menjadi kemajon (terlalu maju). Persis seperti yang pernah saya tulis di sini. Bahwa sebuah ancaman telah terjadi pada dunia keperempuanan.

Makin banyak perempuan terlalu jauh berjalan meninggalkan anak-anak dan tugas keperempuanannya. Perannya sebagai ibu berubah menjadi mesin pencari uang. Banyak perempuan sekarang lebih suka menukar peran. Lebih rela menjadi mesin pencetak uang. Mereka berubah menjadi mesin pencetak uang, bagi sekolah dan pembantu, lalu sekolah dan pembantu memerankan diri sebagai orang tua bagi anak-anak.

Hasilnya sudah mulai terlihat. Berapa banyak anak-anak berjalan jauh meninggalkan rumah dan kedua orang tuanya. Memutuskan sendirian, warna dan gaya hidup seperti apa yang mereka pilih. Secara fisik, anak-anak nampak memunyai ibu di rumah, tapi secara psikis hidup mereka PIATU, dimanakah Ibu…?

Itu adalah cerita keprihatinan saya di hari Kartini. Lalu cerita bahagianya mana? Inilah anugerah terindah dalam kehidupan saya.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Baik. Pada hari ini, saya mendapat penghargaan agung, piala terindah di dunia, bertuliskan " JUARA BANGET, MAMA TERBAIK SEPANJANG MASA, TERIMA KASIH MAMA, I LOVE YOU.."

Saya tercekat tak bisa banyak berkata-kata ketika sepulang kerja, anak lelaki saya menghadiahkan piala untuk saya. Saya bahkan berusaha mengalihkan topic hanya untuk kepentingan menahan linang air mata, jangan sampai menetes. Saya, seorang perempuan yang selalu gagal menghitung kebaikan Tuhan, telah dianugerahi anak yang selalu kreatif. Syukur tak henti-henti terucap jauh dari lubuk hati.

Terima kasih anakku, Hanief Iksa Prakarsa Putra, semoga engkau dianugerahi oleh Allah SWT kemuliaan hidup dunia akhirat, nak... Amin YRA.

Terima kasih telah hadir dan membaca,

Salam bahagia penuh karya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline