Lihat ke Halaman Asli

Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“Aku jatuh cinta kepada dirimu orang yang tak pernah ku bayangkan,,,,,,,”, lagi-lagi , sebuah up date status seorang kawan menginspirasi saya untuk menulis.

Selepas saya menangkap makna up date statusnya, Chat kami bergeser ke halaman face book . Inilah cuplikan chat kami waktu itu. (S dalam dialog ini adalah saya dan D adalah dia).

S: Hey..! apa kabar? lagi jatuh cinta nih…?

D: “he..he..iya…jadi malu…ketahuan….”

S: “kenapa ngga bilang aja langsung?”

D: “ngga ah..ngga berani…, ia kan sudah punya pacar…”

S: “kan, baru pacar? Belum juga jadi suami istri…”

D: “mau memenangkan kompetisi?”

D:“he..he…mau tapi mana bisa? Kan ngga etis….?, takut ah…”

S: “Etis aja..! ini ilmiah, ini fair, ini ilmu marketing! lakukan dengan elegan!”

D: “Bisa begitu ya…?”

S: “Why not?!, mau ilmunya?”

D: “okey, tapi jangan bilang-bilang ya…kalau saya jatuh cinta sama dia.!”

S: “okey !, ini….cepaaat! buka link_nya sana…!”

Setelah itu, dia langsung berangkat ke TKP. Hingga saya menulis ini, saya tak mendengar beritanya. Rupanya, dia sedang rajin belajar.

Jika ingat kelakuan saya, saya jadi tersenyum. Tetapi jangan salah. Karena senyum saya adalah senyum bahagia. Seperti “barter” saja. Saya bagi dia ilmu rahasia, dia beri saya sebuah inspirasi hingga jadilah tulisan ini sampai kepada anda.

Itu hanyalah sekedar pembukaan sebagai ilustrasi saja. Sebetulnya, tentang topic Cinta yang ingin saya bagi, jauh lebih dalam dari itu.

Bagi siapa saja yang sedang mencintai dan terlalu mencintai, ada baiknya mulai belajar mencintai dan hanya mencintai saja….

Kristen bilang “Mencintai tanpa syarat”.
Islam bilang “Mencintai karena Allah”.
Sufi Rumi bilang “ Jika engkau ingin dipeluk, rentangkanlah kedua tanganmu” dan,
Gurumayi Childvilasananda, bilang: “Cinta adalah tempat tinggal Tuhan. Cinta bagi dirimu sendiri, cinta bagi orang lain, cinta bagi hewan, bagi udara, bagi pepohonan, bagi planet. Cinta hanya demi pengalaman mencintai. Jika engkau mencintai, engkau membawa dirimu mendekati Tuhan. (dengan mencintai),Kau akan tahu “perasaan” Tuhan tentang alam semesta, tentang dirimu sendiri. Engkau telah memasuki tempat tinggal Tuhan”.

Salam bahagia,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline