Salam Damai,
Saat kelas perdana ISBD, saya menyampaikan definisi inti dari masalah sosial menurut ahlinya. Yaitu, situasi (kondisi) yang menimbulkan kekacauan atau keresahan masyarakat.
Berdasarkan itu, saya meminta peserta agar memberi satu contoh masalah sosial. Ragam ide muncul, diantaranya adalah, kemiskinan, pengangguran, korupsi, gaya hidup hedonis, pelecehan seksual, perampokan, pemerkosaan, perkelahian, perselingkuhan, perceraian, trafficking, bullying, pembunuhan, konflik antar dan inter agama, rasis, penipuan, kenakalan remaja, rendah kreatifitas, LGBT, dll. Efek dari semua itu adalah keresahan, ketakutan, kecemasan dan ketidakdamaian.
Saya bertanya apakah persoalan-persoalan ruwet dan kait mengkait tersebut bisa diselesaikan. Simpulan jawaban mereka adalah, "bisa, melalui Revolusi Mental, karena masalahnya adalah masalah mental".
"Okay, Jika demikian, dari mana kita memulai?", tanya saya. Serentak mereka menjawab, "dari diri sendiri".
Jawaban normatif. Semua orang bisa menjawab demikian. Tetapi, siapakah yang disebut sebagai 'diri sendiri'?
"Sayaaa.....", sekali lagi mereka sepakat.
"Baiklah..., sekarang beritahu saya, yang mana yang disebut saya. Apakah saya itu.., mulut saya? Tangan saya? Kaki saya? atau kepala saya? Dari mana saya harus mulai? Dari mulut, tangan, kaki atau kepala? Bagaimana saya bisa memulai mengerjakan pekerjaan Revolusi Mental dari diri saya sendiri sementara definisi dari saya saja, saya tidak tahu? Kita telah melihat akibatnya, bukan? Ketika saya-saya tidak mengenal dirinya sendiri, maka akan ada saya yang bekerja mulai dengan mulutnya, ada saya yang mulai bekerja dari kepalanya, ada yang mulai dari tangannya, ada saya yang mulai dengan tendangan kaki dan sebagainya. Hasilnya? Adalah berbagai masalah sosial yang tadi Anda sebutkan"
Mereka, diam. Lalu, kami, sama-sama mengadakan refleksi.
Ada beda signifikan antara saya dan mulut saya. Juga antara saya dan kepala saya. Saya bukan mulut saya dan saya pun bukan kepala saya. I dan My adalah dua hal yang terpisah.
Revolusi Mental adalah program yang sangat indah. Tetapi, mental siapa yang bersedia direvolusi orang lain? Siapa bertugas merevolusi?