Lihat ke Halaman Asli

Hidup untuk Makan, Makan untuk Hidup

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13262219551247331160

Ketika kita ditanya akankah kita hidup untuk makan atau makan utnuk hidup apa jawaban kita????

Mungkin itu akan sedikit sulit dijawab ketika kita melihat nasib para rakyat miskin, yang sampai kini katanya “dipelihara oleh negara” . sejenak kita sempat terhentak dikala kita masih melihat, mampu memandang bahwa hidup tidaklah sendiri, takkan mampu kita individual, manusia adalah maklhuk sosial yang dimana kita harus mampu bersosialisasi dan bermasyarakat.

Indonesia negeri kaya raya, tapi masih aja banyak yang kekurangan, dari yang duduk-duduk diatas sana dengan gaji 5jt keatas, tunjangan perbulan sampai dengan 22jt sampai dengan yang tiap hari hanya mondar-mandir dilampu merah. Jika ditelisik sapa sieh yang salah??? Apakah negara??? Apakah pemerintahnya??? Ataukah orangnya???

Coba kita tengok menunduk kebawah, dibagian bawah sebelum kita mendongak keatas. Terasa sangatlah perih jika kita yang mengalaminya. Takkan pernah mudah ketika pertanyaan tadi ( hidup untuk makan, apa makan untuk hidup) bagi seorang penjual arang, pemulung, pengemis, dll.

Beginilah cermin dari indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline