Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ariby

Mahasiswa Universitas Negeri Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Indonesia: Beragam yang Setara

Diperbarui: 27 September 2023   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Youtube: Watchdoc Documentary

Keberagaman adalah suatu kondisi di mana anggota masyarakat memiliki kemampuan untuk memahami dan menghormati perbedaan yang ada dalam berbagai aspek kehidupan yang dapat menyatukan suatu negara secara harmonis. Di sisi lain, pluralisme adalah suatu sikap dan keyakinan bahwa perbedaan dalam pandangan, agama, kepercayaan, etnisitas, budaya, dan latar belakang sosial adalah sesuatu yang memiliki nilai dan relevansi yang penting dalam struktur masyarakat. Pluralisme tidak hanya sekedar pengakuan akan adanya perbedaan ini, melainkan juga mencakup upaya untuk mendorong dialog, pemahaman bersama, serta kerjasama antara kelompok-kelompok yang berbeda. Dalam konteks Indonesia, keberagaman, atau yang sering disebut sebagai pluralisme, memiliki karakteristik yang unik.

Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki karakteristik keberagaman yang mencakup perbedaan dalam bahasa, suku, ras, dan elemen-elemen lainnya. Contoh konkret dari keberagaman atau pluralisme di Indonesia adalah terlihat dalam masyarakat Hindu Bali dan masyarakat adat Marapu. Indonesia adalah sebuah negara yang memperlihatkan keragaman dengan keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau di sepanjang garis khatulistiwa. Selain itu, Indonesia juga menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 1.340 suku yang berbeda.

Namun, keunikan Indonesia tidak hanya terletak pada keragamannya, melainkan juga pada hubungan yang harmonis antara masyarakat mayoritas dan minoritas. Meskipun Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, sekitar 87,2% dari total penduduknya, masyarakat Indonesia sangat menghargai perbedaan agama dan mempromosikan harmoni di antara mereka. Terdapat contoh konkret di mana konflik terjadi, seperti yang terjadi di Maluku, yang menyebabkan banyak orang harus mengungsi. Namun, konflik ini juga memicu kesadaran masyarakat Maluku untuk mengakhiri ketegangan dan memulihkan budaya perdamaian. Sejak saat itu, Ambon dianggap sebagai model upaya perdamaian di seluruh Indonesia.

Setelah periode konflik, fokus pemerintah berpindah pada pembangunan tempat ibadah seperti masjid dan gereja, serta institusi pendidikan seperti sekolah. Saat ini, pendekatan pluralisme bahkan telah diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan dan menjadi bahan ajar bagi guru-guru di Indonesia. Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk merasa perlu mendapatkan pendidikan yang dapat membuka wawasan mereka terhadap nilai keberagaman yang ada di Indonesia.

Indonesia adalah rumah bagi beragam kelompok etnis, tidak hanya kelompok etnis yang besar seperti Jawa, Sunda, dan Batak, tetapi juga kelompok etnis yang lebih kecil. Selain itu, Indonesia juga menjadi tempat tinggal bagi beragam kelompok agama, termasuk Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu, serta kelompok agama yang lebih kecil seperti Marapu, yang juga merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia. Kesetaraan di antara semua warga negara, tanpa memandang identitas mereka seperti agama, bahasa, suku, budaya, dan lainnya, harus diprioritaskan untuk menciptakan perdamaian dalam konteks keberagaman di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline