Aku sedang menatap jinganya senja saat sekelebat bayangmu hadir jelas di ingatan. Waktu yang sejenak itu, bisa menjadi selamanya karena berharganya senja yang ada kamu. Akhirnya tanpa batas penutup rasa, aku pun bersembunyi di balik senja yang rapuh dengan ingin.
Pada akhirnya ketika semua sirna dalam belaian nyata. Sesulit apapun di hadapan, bisa kuterima sebagai rahasia. Bahwa aku dan senja telah kau sembunyikan dalam sebuah perkara yang tak terdefinisikan
....
Written by Ari Budiyanti
26 November 2024
27-2.986
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H