Lampu taman tetap menyala terang
Benderang menyelimuti kelamnya malam
Mau bertukar cerita denganmu
Aku ingin tahu apa kau sedang tertawa atau menahan pedihmu sendiri
Aku tak tahu kini
Apa kabar denganmu
Aku sungguh berharap dalam penantian tiada akhir
Ada kamu tetiba duduk di sebelahku
Di bangku taman yang dingin itu
Sungguh aku menantimu hingga beku
Lalui perlahan salju menyelimuti tak hanya sekitarku
Namun juga aku
Kamu di mana
Kenapa lama tak kunjung tiba
Aku hanya bisa berkata-kata dalam hati
Dengan diksi-diksi puisi tiada henti
Menyerukan rasaku padamu
Yang sepertinya mulai menghilang ditelan putihnya salju malam ini
Ah seandainya saja ada kita di bangku taman itu
Tentunya aku tak perlu membeku dalam dinginnya suasana
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 November 2024
17-2.976
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H