Aku tertawa kecil saat kau kata tak ada diksi apik untuk kau tata menjadi puisi yang bisa menggetarkan hatiku
Aku kembali tersenyum saat kau garuk-garuk kepala dan bilang kala tak bisa menemukan rangkaian aksar untuk membuatku terpesona
Aku pun diam oada akhirnya
Menatap teduh matamu
Mendengarkan alunan musikmu
Merasakan getaran yang sesungguhnya dari dalam palung hati
Kau ini
Pikirmu apa aku terpesona oleh rangkaian kata dalam untaian manjs aksara yang menjadi puisi
Bukan
Aku sudah terpesona padamu sejak awal masa itu
Saat kita bertatap mata dalam pandang tak jemu dan membuatku rindu
Bahkan mungkin aku tak tahu
Mulai kapan terpesona teramat dalam padamu
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisihatiAriBudiyanti
14 Juni 2024
22-2.855
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H