Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Gemericik Hujan di Tepian Pagi

Diperbarui: 25 Mei 2024   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pixabay.com

Telah basah semua jalan
Pun dedaunan rimbun yang menutupi pohon
Lebatnya keberadaan mereka tak bisa menyembunyikan batang-batang kayu dan bunga-bunga yang mulai bermekaran
Tetapi lihat nampak indahnya segala berhiaskan butir hujan sisa lebatnya guyuran hujan semalam
Meski di pagi ini masih ada sisa gemericiknya di tepian pagi

Seperti halnya cinta di hati yang saking derasnya tak bisa lagi menutupi tatapan mata
Saking dalamnya sehinga tak bisa memungkiri dan menghindari
Hanya hati yang baik bisa merasakan dan melihatnya
Dalam diam seolah semesta ikut mengatakan
Membisik lembut bahwa ada cinta di hati yang merindu

Gemericik hujan pagi ini telah menyadarkannya
Ada cinta tempat ia bersandar dari penat
Cinta yang membuatnya bahagia bagai bunga-bunga bermekaran
Meski kadang ada hiasan air mata
Namun bulir-bulirnya menambah keindahan dalam doa yang tak samar
Jangan menghindari cinta lagi ya

Air mata itu seperti hujan yang membasahi dan menyegarkan
Menambah keindahan
Ingat hanya jika cintamu tulus dan bukan bagian dari drama-drama di kehidupan nyata
Ini bukan negeri dongeng
Terima dan rasakan semua dengan lapang dada
Cinta tak harus bersama
....

Written by Ari Budiyanti
25 Mei 2024
#PuisiHati AriBudiyanti

37-2.824

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline