Mengapa tak mau tahu lagi tentang diri?
Mengapa meninggalkan luka?
Mengapa menggoreskan lara?
Mengapa ada rasa yang tersembunyi?
Mengapa harus berkakhr begini?
Mengapa tak bisa juga refleksi?
Mengapa hanya meluapkan amarah dan emosi?
Mungkin
Iya hanya mungkin
Aku mempelajari sebuah mungkin
Yang berkelebatan di kepala ini hanyalah sebuah mungkin
Mungkin aku memang tak harus kenal dirimu
Mungkin aku harus tahu batasan diri padamu
Mungkin aku menggoreskan lara dan luka sendiri
Mungkin semua seperti salahku sendiri
Aku tak bisa membenci
Untuk apa menangis pilu?
Untuk apa menjadi terus menerus sendu?
Untuk apa menyesali sebuah rasa rindu?
Untuk apa merasakan cinta di dalam kalbu?
Karena aku masih manusia
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Mei 2024
15-2.802
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H