Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Syairmu Tak Pernah Mati

Diperbarui: 28 April 2024   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by GPU/Istimewa via detik.com

Aku terhenyak dalam kejut yang membuatku ingin berteriak
Mengapa demikian
Ada titik duka saat kau pergi meninggalkan lara  
Namun satu yang pasti, syairmu tak pernah mati

Saat kau goreskan segala halnya
Keresahan, kebahagiaan, kedukaan, perhatian, dan semua
Sungguh sajak-sajakmu terpatri manis di hati kami
Yang hatinya pernah kau sentuh dengan diksi-diksimu
Kami berduka, aku berduka saat mendengar berita kepergianmu selamanya

Syair-syairmu seolah mengiringi perjalananmu menuju nirwana
Menghantarmu pada kekekalan yang banyak dinanti insan
Kau pergi bukan untuk kembali bersama kami
Namun syair-syairmu saja yang kembali menemani kami
Iya, semua yang pernah kau tulis dengan segala hati

Terima kasih karena karya-karyamu yang abadi di hati kami
Hingga tiba masanya kita bersama menuliskan dan melantunkan puisi di alam yang sama lagi

Semoga segala kebaikan yang telah kau tebarkan dulu semasa bersama kami
Menjadi terang untuk kami para pemuisi yang mungkin pernah melangkah dalam ragu

Kau tahu, syair-syairmu itu tetap indah dan menawan hati meski penulisnya telah berpulang ke pangkuan Ilahi

....
Puisi dukaku karena telah kehilangan seorang penyair sejati

Selamat jalan penyair sejati,
Bapak Joko Pinurbo
.....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
28 April 2024

14-2.782

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline