Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Meniti Rindu

Diperbarui: 17 Februari 2024   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lombok (Dokumen Pribadi)

"Jangan menjauh lagi," katamu dengan sendu. "Tak perlu berusaha menghindariku juga saat ini. Ikuti saja kata hatimu, ikuti pula maumu." Kau menatapku seolah mengatakan semuanya.

Dalam diam yang tenang namun riuh tak kepalang di dalam hati. Iya semua tentang kamu, semua karenamu, semua hanya mengenai dirimu. 

Aku menatap dalam sendu yang sama. Merindumu dalam dekap damba akan cinta yang berpadu. Gelap malam tak sanggup pula melenyapkanmu dari kepala. Tak pandang waktu pagi, siang, sore, malam, kau selalu ada di pikiranku. 

Aku tak suka. Namun begitu. Aku tak mau. Tapi rindu. 

Aku diam lagi berteman sunyi sendiri. Mengukir kembali senyummu di relung hatiku. Kau sunggu telah memenanglan cinta di hatiku. 

Kini sekuat apapun aku berusaha, aku hanya bisa berkata, aku merindukanmu.

Iya sangat rindu.

.....

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline