Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Surat Rindu untukmu

Diperbarui: 16 Februari 2024   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi FB Page Moments in Time

Merah muda rasa rindu penuh cinta. Mungkin dulu pernah ada. Tapi hanya secercah ingin bersama yang tetiba sirna. Kau pergi menjauh seperti itu maumu pada jiwa yang rapuh.

Tetes-tetes air mata menggenang di pelupuk netra. Bersama kepedihan mengalir deras akhirnya dalam ingin melupa namun sungguh tak bisa dan tak kuasa. 

Seperti tulisan-tulisan puisi ini dalam bait-bait cinta. Meramu menjadi surat-surat rindu dalam amplop warna merah muda. Tertutup rapat kisah semua berita. Meski seuntai nada pun telah tiada. Aku harus bagaimana? 

Menangis tersedu? Untuk apa dan apa guna? Semua asa yang pernah ada di kepala pun ikut menguap bersama angin ditelan basahnya angkasa. Cinta telah mengikat rindu pada dirimu yang tak jua tahu. Tak jua kunjung mau mengerti. 

Dalam kepura-puraanmu aku memahami segenap jiwa. Kau memang memilih mengakhiri segala cerita di antara kita. Kau dan aku sungguh tak ada lagi cerita. 

Aku hanya bisa menyimpan semua luka dalam surat-surat terbuka tentang cinta untukmu dan rindu yang tak jua menyatu.

.....

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

15 Februari 2024

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline