Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Membunga Rinduku

Diperbarui: 25 November 2023   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi FB page Peaceful

Tik tik tik, bukan bunyi rintik air yang menitik. Sampai di telingaku sambil membisik. Aku pun segera menelisik. Suaranya membuatku tertarik.

Kemudian lakuku menjadi serasa sempurna. Kuhentak kaki dalam bahagia. Berulang kali kudapati dengan sempurna. Bertaburan rntik-rintik bunga.

Aku menengadah menikmati tiap helaiannya yang jatuh menimpa wajah. Aku tertawa penuh sukacita. Betapa indahnya mereka. Segar menebarkan aroma wangi di jiwa. 

Tentang segala rasa yang tak pernah berbalas seperti mauku. Tentang segala cinta yang berakhir tak seperti cerita. Tentang membunga rinduku padamu kekasih jiwa. 

Aku melangkah dalam sedu sedan cinta. Aku pergi dari segala ironi masa. Aku tahu tak baik atau tak perlu memaksa. Aku rindu kau yang dulu namun kini tak ada.

Membunga rinduku dalam segala memori berkait. Meski tak ada cerita manis Cinderela. Meski riada ungkapan rasa bahagia dalam binar mata. Aku sadar betapa apapun itu mampu terhibur hati oleh semerbak bunga. 

Kau tahu, kini telah kumantapkan hati melangkah pergj dari segala yang mendukakan hati termasuk semua prasangka. Dan aku tahu, tenggelam sudah segala pesona bersama melajunya waktu yang sirna. 

....

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline