Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Perihal Rindu

Diperbarui: 15 Oktober 2023   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pixabay.com

Tiba-tiba, kau di depanku. Seolah seperti sebuah kilatan cahaya saja hadir seketika. Rindu yang lama membuncah tiba-tiba saja  kembali berkelebatan di kepala. 

Kau tak lagi merupa rindu. Cinta padamu tersalurkan dalam pertemuan yang sejenak. Namun apakah sama yang kau rasa pula? Sungguh aku tak tahu. 

Menikmati setiap detik yang bergulir saat kebersamaan. Enggan kaki beranjak pergi. Enggan melihatmu jauh lagi. Tak selalu ada kesempatan dalam sua yang begitu dekat.

Sekali lagi itu hanya rindu. Aku tak ingin memilikimu jika memang tak mampu. Jika hati tak mau. Aku tak pernah bisa memaksakan rindu.

Akhirnya waktu berakhir. Di antara kita tak lagi ada kata. Kilatan cahaya emas melingkar di jemari menjadi penanda. Kau dan aku tak mungkin bisa. Hanya ada satu kata, persahabatan. 

Sungguh kembali hati merindu. Menanti titik temu yang mungkin tak pernah akam ada. Aku tak bisa lagi berkata-kata. Biar yang sudah berlalu menjadi memori manis. Terkenang selamanya untuk kembali menamha rindu.

...

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

15 Oktober 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline