Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Seribu Mentari

Diperbarui: 5 Maret 2023   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pixabay.com

Hujan lagi dan lagi
Bumi menjadi basah
Bahkan kadang melimpah ruah
Tak ada tempat menampung bahkan sungai

Tak mampu lagi menjadi tempat pelarian mereka
Mengapa dan mengapa
Tak jua menanam pohon besar
Malah menebaninya dengan kasar

Perubahan ekstrim cuaca terjadi
Siapa lagi yang terganggu
Bukankah manusia
Kita dan kita juga

Kadang aku pikir
Jika satu mentari saja tak cukup menerangi
Mengusir hujan pun tak mampu
Apalagi alasan yang pasti
Tak lain ulah kita sendiri
Penghuni bumi

Nestapa langkah rasa
Seribu mentari pun tak mungkin cukup
Bila kita masih sama bersikap demikian
Tanpa cinta sejati pada bumi
Dunia makin menuju kehancurannya
Dan kita yang menerima akibatnya
Saat semesta bergejolak marah
Alam tak lagi mau bersahabat pada insan dunia

Kau, aku, dan kita
Penanggung jawab atas alam semesta
Mari bersama bahu membahu
Mencintai bumi dengan cara sejati
Menanam pohon meski satu
Di tempat kita berada

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
5 Maret 2023

5-2.489

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline