Seorang anak terdiam dalam rintik hujan di tengah lapangan
Kataku padanya
Apa yang kau lakukan?
Ke marilah
Air dingin hujan bisa menyakitimu
Kau bisa sakit jika terus di sana
Dia menatapku
Menggelengkan kepala
Menghentak-hentakkan kaki
Menikmati hadirnya hujan
Tak peduli orang-orang di sekelilingnya
Memanggilnya dengan sangat
Agar dia bersegera menepi
Berteduh dari gerimis yang semakin menderas
Dalam hati kukata
Tak bisa dibiarkan
Kulihat sebuah payung besar
Terbuka manis di ujung lapangan
Aku datang mengambil payung itu
Membawanya perlahan menuju tengah lapangan
Ayok kita ke tepi halaman
Jika kau mau berdiri terus
Boleh tapi di sana saja
Jangan di sini dengan gerimis hujan
Kau bisa sakit jika terlalu lama
Aku tak memberinya pilihan kala itu
Dia berjalan di sampingku
Mengikutiku berteduh di bawah payung
Berjalan beriringan menuju tepi halaman
Meski dalam diam tanpa sepatah kata
Lalu kuletakkan lagi payung itu
Dia menatapku masih dalam diam
Melanjutkan berdiri di tepian
Sambil terus melanjutkan menatap hujan
Aku tak tahu apa yang dia pikirkan
Apakah dia sangat mencintai hujan?
Entah
Semoga dia mau berubah di hari kelak
Lebih memperhatikan kesehatan dirinya dari pada sekedar menikmati hujan rintik yang menderas
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
4 Maret 2023
4-2.488
" Jalani hidupmu dengan setulus hati, berbagilah dengan setulus hati
dan ceritamu akan menyentuh serta menyembuhkan jiwa manusia "
(Melody Beattie)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H