Memikul penatnya rasa karena pelbagai peristiwa
Mengundang lelah sebenarnya di sudut jiwa
Namun kecantikan hati harus tetap nampak tak boleh semu
Ada gejolak menggelegak terus bergerak
Bersama asa yang semakin terserak
Mencoba mengikis kedalaman hati nan berkerak
Masihkah kecantikan sejati 'kan memberi corak ?
Rasa berbaur, merenda, dan mencipta dalam asa
ringan namun begitu dalam maknanya
Kecantikan hati terasah dalam proses yang tak akan lekang ditelan waktu
Renta atau muda dia akan tetap menyerta..
Lebur dalam asuhan nirwana
membelai sukma bersahaja
Menepis aroma durjana
berdiri mengurai nestapa
Pagimu cahaya semesta
dan malammu rapati santun litani
Cantik, kau murni karya ilahi
...
Puisi kolaborasi dari Ari, Dewi, Nita, dan Ayu dalam rangka perayaan karya ke 2.323 kompasianer Ari Budiyanti
7 Oktober 2022
11-2.323
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H