Apakah itu hanya peduli semata
Atau belas kasihan saja
Pada seorang yang seolah tanpa teman di sebuah rumah
Mungkin
Aku hanya terlalu banyak pikiran
Kenyataannya tidak demikian
Dan hanya ada dalam anganku yang tetiba sesempit ingin
Pada sebuah kenyataan yang ada di hadapan
Tak semua indah seumpama kenangan
Ada sayatan-sayatan perih merasuk sukma
Ketika yang terkasih hilang ditelan makna
Makna akan sebuah cinta dan kasih sejati
Karena semenjak semula memang telah meninggalkannya
Hingga tersisa hanya bisa ceria
Dari pada memilih hidup dalam nyeri
Melangkah terus tanpa henti
Berharap di ujung sana kan menanti
Sebuah perubahan yang kian baik
Demi meraih hidup yang tertata apik
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
3 September 2022
5-2.317
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H