Kau memakannya lahap tiada bersisa
Lapar itulah penyebab utama
Saat bekal tiada pula
(Dengan ijin dariku)
Di pagi berikutnya
Berbekal setangkup roti sandwich keju
Lembaran daun selada dan irisan tomat hijau
Waktu belajar, kau lapar, dan memakannya saat itu juga
(Dengan ijin dariku)
Di hari yang lainnya
Kau tersenyum bahagia
Menyerukan satu kalimat sederhana
Aku sudah sarapan roti pagi ini sehingga tak lapar pula
(Daku tersenyum)
Di hari ini kala malam tiba
Kenangan akan roti dalam tiga hari
Membuatku ingin menikmati
Setangkup roti manis berisi
(Menu malamku)
Di hari yang sama
Aku bercerita pada seorang sahabat
Hingga ada tawa di antara kita
Berkisah pula masa kecil tentang roti miliknya
(Roti bukan milikku)
Itulah kisah lima roti
Yang menemaniku malam ini
Menuai ceria di hati yang sedang sepi
Karena aneka karya sudah menanti esok hari
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
5 Juni 2022
Menulis tentang 5 roti di tanggal 5 bulan Juni
...
7-2.187
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H