Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Meniup Malam hingga ke Tepian Pagi

Diperbarui: 24 Mei 2022   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Pixabay.com


Tak ada gelak tawa yang biasa terdengar
Tak ada rindu yang sudah rapi bersembunyi
Tak ada tangis yang mengisi malam sunyi
Tak ada teriak kecewa yang menggelegar

Hening
Sepi
Sunyi

Malam yang gelap itu mengantarkan mimpi
Pada peraduan matahari yang sedang mengarak diri
Menuju kembalinya sebuah pagi
Dengan asa yang terus melambung tinggi

Setinggi matahari yang mengangkasa
Setinggi bentangan cakrawala di atas dunia
Setinggi langit yang menjelang menatap bumi
Setinggi lamunan yang tak jua tergapai hati

Sehingga
Gelap yang pekat tiada lagi
Tertiup waktu menuju pagi
Merengkuh dalam genggaman semua asa

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
24 Mei 2022

25-2.173




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline