Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Singgah

Diperbarui: 18 April 2022   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: pixabay.com

Tadi kala senja aku berjalan sendiri seperti biasa
Sambil anganku merangkai banyak kata
Salahku tak bersegera menuliskannya
Karena saat itu kedua kaki sedang menapaki tepi jalanan kota

Lalu aku lupa
Semua untaian aksara sirna
Tak berbekas pun tiada yang tetinggal
Aku hanya kemudian mengumpulkan kesal

Banyak sekali diksi bertebaran di hati
Tentang apapun yang hatiku merasakan
Namun entah mengapa tak jarang bersegera pergi
Seolah hanya sejenak menghampiri untuk meninggalkan

Seandainya aku bisa mengurung segala kata dalam bingkai puisi tiba-tiba
Menyimpan erat dalam ingatan berbekal rasa
Namun nyatanya begitu mudah saja menjauhi benak raga
Begitulah inspirasiku saat singgah dan dengan mudah berlalu menjauhi jiwa

Maka dari itulah aku selalu bersegera merangkai kata
Dalam untaian nada-nada sanubari
Tentang segala rasa di hati
Menjadi beribu puisi hati Ari Budiyanti

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
18 April 2022

16-2.131

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline