Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi yang Bersembunyi

Diperbarui: 21 Maret 2022   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Pixabay/Tumisu via aspirasiku.id


Kau mencari apa di tengah hutan inspirasi ini kawan? Apakah ada yang tertinggal di belantara kata? Ataukah beragam rimbun aksara telah tertutupi dedaunan kering hatimu? Di mana puisi itu bersembunyi?

Apakah kau sedang mencari si penyair itu? Entah di mana pula keberadaannya? Bukankah ini hari puisi sedunia? Mengapa tak kutemui larik-lariknya dalam bait-bait senada? Mungkinkah dia berlayar dalam samudera kata?

Kau lupa kalau dia memilih pergi bersama semua puisinya. Digenggamnya pena-pena hati yang menuangkan inspirasi. Dipilihnya membuang segala bait rasa dalam nada-nada kata. Alunan irama cinta berganti kepedihan karena luka.

Katanya,  "Semua puisiku telah hilang. Kusembunyikan dalam karung-karung keputus-asaan karena tiada lagi yang peduli pada irama kata yang kualunkan dalam tiap desahan rasa dan nafas puisiku. Aku lelah sudah kini berpuisi"

Ini hari peringatan besar untuk para pemuisi di dunia. Ini Hari Puisi Sedunia. Mereka kata juga Hari Puisi Internasional. Namun penyair itu telah tersesat dalam hutan inspirasi sehingga tak bisa keluar lagi kata-kata manis untuk sekedar sebuah puisi hati.

Meski begitu ada sebuah bisikan pelan dan lirih darinya untukmu dan semua yang mencintai puisi. Katanya sangat perlahan: "Selamat Hari Puisi Sedunia"

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
#HariPuisiSedunia
#HariPuisiInternasional

21 Maret 2022
47-2.099

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline