KPB atau Komunitas Penulis Berbalas adalah Komunitas Kompasiana yang pertama kali saya ikuti. Berawal dari pertemuan saya dengan Bu Anis Hidayatie dalam Kompasianival 2019, saya dan Mbak Leya, Kompasianer Peraih K-Awards 2019 kategori Best ini Opinion, People Choice dan The Headliners.
Persahabatan kami masih berlangsung hingga kini, Bu Anis, Mbak Leya, dan saya. Tuhan sangat baik mempertemukan saya dengan beliau berdua, Kompasianer wanita yang sangat ingin saya temui sebagai kompasianer baru pada waktu itu.
Awal mula saya bergabung di KPB atas ajakan Bu Anis. Satu komunitas yang memberi saya semangat menulis dan kehangatan dalam berinteraksi di Kompasiana khususnya. Ada Pak Fery Widiatmoko dan Pak Himam Miladi yang saya juga pernah bertemu di Kompasianival 2019.
Juga Mbak Widz Stoop, Mbak Jora, Pak Zaldy Chan, Bu Ester, Bu Aliz, Mas Syahrul, Mas Ikhlas, Pak Budi, Bu Hennie, Mbak Nazar, Ayah Tuah, Mbak Lilik, Pak Santoso, dan banyak kompasianer lainnya yang saya hormati. Maaf jika namanya tidak tercantum di sini. Mereka para penulis keren dalam aneka kategori.
Bahkan tiga kompasianer dengan artikel berjumlah di atas 5.000 waktu itu, sekarang sudah lebih 6.000 sepertinya, ada pula di group tersebut. Ayahanda Tjiptadinata, Pak Katedrarajawen, dan Pak Rustian juga ada di WAG KPB. Bahagia berkenalan dan satu group dengan para maestro di Kompasiana.
Bunda Roselina juga ada di sana karena di mana ada Ayahanda Tjiptadinata, pasti Bunda Roselina ada bersama. Dua sejoli pasangan penulis yang romantis, hangat, dan apresiatif di Kompasiana. Mau menjalin relasi dengan berbagai kalangan penulis tanpa pandang bulu.
KPB, satu komunitas yang luar biasa untuk saya. Bahkan sahabat dekat saya mbak Dewi Leyly satu group saling support dengan saya di group ini. Terima kasih banyak ya selalu mendukungku di dunia literasi bersama.
Kembali ke judul. KPB menjadi wadah pertama saya merasakan super bahagia ketika artikel saya ikut dibukukan dalam sebuah event yang diprakasai Kompasianer Widz Stoop dan KPB tentunya. Saya sangat senang karena rekan-rekan KPB saling support.
Buku The Golden Gift memberi aneka kisah inpirasi berbagai kategori. Bahkan salah satu sahabat KPB bu Ester menulis puisi tentang saya dan ikut masuk dibukukan dalam buku ini.
Bu Anis sangat berperan dalam memotivasi kami untuk menulis mengikuti event ini. Ya saya pun ikut menulii di event ini karena Bu Anis terus memotivasi saya. Terima kasih banyak untuk Bu Anis dan rekan-rekan KPB yang saya kasihi.
Buku kedua di mana tulisan saya ikut tergabung adalah ketika event Aliz for Library. Semua Bisa Menulis, demikian judul bukunya. Saya senang, buku ini juga menjadi kesempatan manis untuk banyak perpustakaan sekolah untuk belajar menulis dari para kompasianer.