Tahun ketiga di Kompasiana dan mendapat satu saja artikel utama yang disematkan dalam 630 karya selama bulan Januari-November 2021. Sedih? Kalau saya bilang tidak, saya bohong.
Iya benar saya sedih sekali. Ternyata tahun ketiga di Kompasiana jumlah artikel utama yang diberikan pada karya saya menurun sangat drastis. Mengapa demikian?
Dua tahun pertama perolehan artikel utama saya bisa sampai 12. Anggaplah satu tahun dapat 6 artiikel utama. Namun tahun ketiga ternyata jadi hanya 1 saja.
Tidak perlu menghibur saya dengan kata-kata yang klise.
1. Misalnya: tetap semangat.
Percayalah kalau saya tidak semangat, saya kan tidak akan meraih 630 tulisan.
2. Atau kalimat: terus menulis. Teman-teman juga tahu kalau tulisan saya di Kompasiana terus muncul setiap hari. Iya kan? Bahkan kadang 2 atau 3 tulisan. Malah pernah 5 tulisan beberapa kali.
3. Ada juga: tetap berbagi kebaikan lewat tulisan. Ayolah jujur pada saya apakah Anda tidak mendapat kebaikan dari tulisan saya? Menulis untuk kebaikan sudah menjadi keharusan kan kalau di ranah publik/umum. Jadi itu klise banget deh buat saya. Iya, I already do it.
4. Ini menyakitkan tapi saya diam: tingkatkan kualitas tulisan. Apakah artinya maksudnya tulisan saya semua tidak berkualitas sehingga dari 630 tulisan dapat 1 artikel utama saja atau saya yang terlalu sensitif dengan kata-kata tersebut.
Iya namanya juga orang mau menghibur kita ya. Terimalah dengan lapang dada.
Apapun itu maksud kalian menyemangati saya kan? Iya begitulah, maksud baik kadang tidak selalu sampai dengan baik pada orang-orang yang kita niat tolong.
Baiklah. 1 artikel utama hanya diberikan dipilih dari 630 karya saya di Kompasiana, memang saya bisa bicara apa? Itu hak admin kan?
Pada akhirnya saya akan berhenti juga. Pada akhirnya saya akan keluar juga dari semua komunitas Kompasiana yang saya ikuti. Tak perlu saya jlentrehkan (=jelaskan) di sini alasannya.